REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi mencatat ada sebanyak 433 orang tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di tiga daerah yang menjadi wilayah hukumnya. Kebanyakan dari TKA ini bekerja di sektor perindustrian. "Data terakhir hingga April 2018 tercatat ada sebanyak 433 TKA," terang Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi Hasrullah kepada wartawan di Kantor Imigrasi Sukabumi Kamis (3/5).
Ratusan TKA ini bekerja di tiga daerah yakni Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur. Para TKA ini sebagian besar berasal dari Cina sebanyak 186 orang. Sementara sisanya berasal dari Korea Selatan sebanyak 128 orang, Taiwan sebanyak 67 orang, Thailand sebanyak 14 orang, dan Malaysia sebanyak 9 orang.
Hasrullah mengatakan, para TKA ini mayoritas tinggal di Kabupaten Sukabumi sebanyak 317 orang. Berikutnya di Kabupaten Cianjur sebanyak 100 orang, dan Kota Sukabumi sebanyak 16 orang.
Menurut Hasrullah, bidang pekerjaan yang ditangani TKA paling banyak di sektor perindustrian sebanyak 300 orang. Sektor lainnya tenaga ahli sebanyak 56 orang, perdagangan 15 orang, pertambangan 13 orang, dan lain-lain sebanyak 49 orang.
Dari 433 orang TKA ini lanjut Hasrullah sebanyak 409 orang di antaranya memiliki dokumen izin tinggal terbatas (ITAS). Sementara sisanya sebanyak 24 orang mempunyai izin tinggal tetap (ITAP).
Kepala Sub Seksi Pengawasan Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi Deny Irawan menuturkan, Imigrasi melakukan dua bentuk pengawasan terhadap para TKA ini yakni administratif dan lapangan. Hal ini untuk memantau keberadaan WNA yang ada di wilayah hukum Imigrasi Sukabumi.
Deny menerangkan, di wilayah hukum Imigrasi Sukabumi ada sebanyak 98 perusahaan yang mempekerjakan orang asing. Rinciannya sebanyak 58 perusahaan di Kabupaten Sukabumi, 27 perusahaan di Cianjur, dan 13 perusahaan di Kota Sukabumi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika