Jumat 04 May 2018 11:25 WIB

Buwas Ingin Beras Dijual di Polsek dan Koramil

Bulog berharap akan lebih mudah mengontrol dan memantau distribusi beras.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Budi Waseso.
Foto: Republika/Debbi Sutrisno
Budi Waseso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur utama Badan Urusan Logistik (Bulog) yang baru, Komisaris Jenderal Purn Budi Waseso, menyatakan sedang mengupayakan sebuah terobosan baru untuk mendistribusikan beras. Pria yang akrab disapa Buwas tersebut menginginkan agar beras dijual hingga ke akar rumput masyarakat.

Buwas menginginkan agar beras tidak hanya dijual di pasar-pasar induk penjual beras. "Saya kira beras perlu ada di warung-warung ya, seperti warung-warung kelontong yang ada di masyarakat," ujar Buwas di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (4/5).

Buwas menilai ini merupakan perwujudan pedagang kelontong sebagai agen-agen beras yang bisa bersentuhan langsung dan menyebar di seluruh Indonesia. Di samping itu, Buwas juga mengatakan akan menjual beras di kantor polisi atau Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dekat dengan masyarakat, misalnya, di tingkat kecamatan.

"Kita juga akan melibatkan operasi atau kekuatan dari TNI-Polri yang ada di wilayah desa sehingga nanti stok beras itu ada di polsek (kepoIisian sektor) dan koramil (komando rayon militer)," ucap mantan kepala Badan Narkotika Nasional tersebut.

Pelibatan polsek dan koramil, lanjut Buwas, selain untuk mempermudah masyarakat mengakses beras, bertujuan agar permainan harga beras oleh pihak-pihak tertentu dapat ditekan. Menurut dia, dengan adanya koramil dan polsek sebagai agen beras, akan makin mudah bagi Bulog dalam mengontrol dan memantau distribusi.

"Jadi, jelas aman. Bulog akan ngedrop beras-beras itu di polsek dan di koramil sentra-sentra masyarakat itu berada. Jadi, tidak ada yang bisa mempermainkan harga," ucap Buwas.

Beras yang dijual di sentra masyarakat tersebut, menurut dia, akan dikemas dengan ukuran yang kecil sesuai kebutuhan rumah tangga, bekisar lima hingga 10 kilogram. Adapun soal jumlah akan disesuaikan terlebih dahulu dengan kebutuhan di masyarakat. Kemudian, beras tersebut akan didistribusikan Bhabinkamtibmas dan Babinsa.

Pengawasan untuk sistem ini, menurut Buwas, akan dilakukan dengan sistem barcode. Sehingg setiap beras yang dijual oleh koramil dan polsek terdeteksi. Secara lisan, Buwas mengaku sudah berkomunikasi dengan TNI dan Polri. Sehingga MoU terkait hal ini diharapkan akan menyusul. "Secepat mungkin, kalau saya secepat mungkin. Bisa hari ini kenapa tidak. Nanti kita siapkan secara infrastrukturnya," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement