REPUBLIKA.CO.ID, SINGKAWANG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Singkawang melarang tim pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Barat melakukan kampanye di rumah-rumah ibadah. Lain halnya, dengan pemberian mater pembelajaran tentang politik.
Ketua MUI Singkawang, Muchlis, Jumat, mengatakan pengajaran tentang politik diperlukan upaya masyarakat. Bahkan, itu termasuk sebuah keharusan.
Ketika menyampaikan tema tentang kepemimpinan, contohnya, ulama dapat menjelaskan kriteria pemimpin yang baik. Masyarakat dibimbing memilih pemimpin yang adil, jujur, memerhatikan rakyat.
"Tidak salah menyampaikannya di atas mimbar karena ini pembelajaran politik, bukan berkampanye," ungkap Muchlis.
Di lain sisi, Muchlis tak mendukung andaikan ada ulama yang mengajak masyarakat untuk memilih atau tidak mencoblos kandidat nomor tertentu. "Kalau ada jamaah yang bertanya tentang kepemimpinan maka jawablah dalam hal pembelajaran, bukan dalam kampanye," ujarnya.