Senin 07 May 2018 17:44 WIB

Delegasi MNEK Lepas Tukik dan Kerangka Kapal

Pengembangan terumbu karang dilakukan 151 penyelam di Gili Trawangan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Pelepasan anak tukik (Ilustrasi)
Foto: Antara
Pelepasan anak tukik (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Perwakilan delegasi Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 melakukan pelepasan tukik atau anak penyu di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB pada Ahad (6/5) kemarin. Kegiatan pelepasan tukik ke habitat pesisir laut dirangkaikan dengan penenggelaman kerangka kapal sebagai wahana biota laut pengembangan terumbu karang dilakukan 151 penyelam dari berbagai negara di Gili Trawangan.

 

Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar mengatakan, kegiatan ini merupakan dedikasi dari TNI Angkatan Laut untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam, khususnya terumbu karang yang memberi dampak baik bagi lingkungan hidup di Gili Trawangan.

photo
Ayunan di Gili Trawangan

"Kami merasa sangat bangga dan terhormat, meskipun sebagai kabupaten termuda di NTB justru dijadikan kegiatan MNEK 2018 yang dihadiri oleh 36 negara," ujar Najmul.

 

Dia mengaku, bahagia dan masyarakat Lombok Utara juga menyambut program MNEK 2018 yang ada di Labuhan Carik Bayan serta kegiatan yang ada di Gili Trawangan. Adapun kegiatan di Pelabuhan Carik Bayan dan beberapa tempat sekitarnya kegiatan MNEK 2018 dirangkaikan bakti sosial, pembangunan jalan dan pengobatan gratis yang dilakukan di atas kapal Marinir TNI AL untuk masyarakat umum.

 

"Apa yang dilakukan TNI Angkatan Laut, kami rasakan manfaatnya, oleh karena itu kami memberi dukungan seluas-luasnya atas program ini," katanya.

 

Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda Edi Sucipto mengatakan, kegiatan MNEK 2018 merupakan kegiatan yang ketiga kalinya dengan jumlah peserta 36 negara. Di mana, kata dia, salah satu programnya ialah penanaman pengembangan terumbu karang dan penenggelaman kerangka kapal di Gili Trawangan sebagai biota laut. 

 

Dia menjelaskan, kegiatan MNEK pertama diikuti 18 Negara dan MNEK kedua diikuti 32 negara memiliki makna bahwa TNI AL mendapat perhatian dunia. "Angkatan laut secara universal memiliki tiga tugas dan fungsi yaitu fungsi militeri, fungsi penegakan hukum dan kedaulatan serta fungsi diplomasi. Nah, pada fungsi diplomasi inilah yang dilakukan TNI Angkatan Laut, agar dunia ini damai," kata Edi.

 

Edi menambahkan, salah satu kekayaan laut adalah keberadaan terumbu karang yang berada pada habitat biota laut. Ia menyebutkan, kerusakan biota laut, menggugah para pegiat lingkungan hidup, yaitu penanaman dan transplantasi terumbu karang.

 

"Saya mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Lombok Utara untuk bersama-sama menjaga dan memelihara kelestarian terumbu karang yang kita tanam ini agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik," lanjutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement