Kamis 10 May 2018 14:43 WIB

Pemerintah Ambil Pelajaran dari Insiden Rusuh Mako Brimob

155 napi terorisme telah dipindah dari Mako Brimob ke Nusakambangan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto (tengah) bersama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) memberikan penjelasan pada konferensi pers terkait insiden kericuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto (tengah) bersama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) memberikan penjelasan pada konferensi pers terkait insiden kericuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyampaikan insiden bentrokan antara narapidana terorisme dengan aparat hukum di Rumah Tahanan Cabang Salemba, Kelapa Dua, Depok menjadi pembelajaran bagi pemerintah dan kepolisian. Pembelajaran, baik terkait perbaikan administrasi, fasilitas rumah tahanan, dll.

"Apakah adanya fasilitas yang perlu disempurnakan, apakah overload yang perlu dibagi, apakah perlakuan-perlakuan yang khusus pada para terorisme misalnya ada pembagian atau pemisahan antara terorisme yang radikal sekali dan yang tidak terlalu radikal. Ini tentu bagian dari aparat kepolisian dan kumham untuk memperbaiki itu," jelas Wiranto di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5).

Wiranto juga menegaskan, kepolisian dan aparat keamanan lainnya telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi insiden-insiden seperti ini. Baik mempersiapkan langkah hukum dan juga langkah operasionalnya.

Karena itu, ia menyebut langkah penanganan dari kepolisian dan pemerintah dalam penanganan peristiwa ini juga telah sesuai dengan hukum. Sementara itu, Wakapolri Komjen Syafruddin menyampaikan kondisi Rutan Cabang Salemba, Kelapa Dua memang sudah melebihi kapasitas.

"Rutan yang berada d lingkungan komplek Brimob itu adalah rutan negara cabang Salemba. Jadi yang bertanggung jawab adalah Kemenkumham dalam hal ini Dirjen PAS," kata dia.

Pemindahan para narapidana teroris ke Nusakambangan pun diperlukan lantaran kondisi Rutan Cabang Salemba di Kelapa Dua yang tak dapat digunakan. Sebanyak 145 tahanan pun saat ini tengah dalam perjalanan menuju Nusakambangan.

Syafruddin memastikan, petugas keamanan telah menyelesaikan operasi pembebasan sandera di Rumah Tahan Salemba cabang Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Kamis (10/5) pagi. Operasi tersebut berakhir sekitar pukul 07.15 WIB.

Dari operasi ini, 155 tahanan yang melakukan penyanderaan dinyatakan menyerah. Satu napi tewas ditembak saat insiden terjadi pada Selasa (8/5) malam.

Sebelumnya, dalam kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua tersebut, narapidana menguasai seluruh enam blok Rumah Tahanan cabang Salemba. Enam orang, yakni lima polisi dan satu narapidana tewas dalam kerusuhan yang bermula sejak Selasa malam tersebut. Satu sandera petugas kepolisian berhasil dibebaskan pada Rabu (9/5) tengah malam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement