REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah menanggapi bentrok yang terjadi di Mako Brimob. Setidaknya, kejadian tersebut perlu dilakukan evaluasi agar tidak terjadi berulang.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak meminta pihak kepolisian melakukan pengusutan terhadap potensi dugaan adanya abai prosedural yang terjadi di Mako Brimob. "Seperti, dari mana napi teroris bisa memperoleh senjata tajam untuk menyerang prajurit polisi dan banyak hal lain yang harus menjadi perhatian kepolisian," ujarnya kepada Republika.co.id, Jakarta, Kamis (10/5).
Ia juga meminta masyarakat harus tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan propaganda ISIS yang mengklaim mereka mengendalikan bentrok di Mako Brimob. Hal ini dimaksud menebar ketertakutan dan kesuksesan mereka.
Padahal pihak kepolisian sudah menyatakan tidak benar. Karena propoganda-propoganda seperti itu jamak mereka lakukan untuk teror psikologis agar ketertakutan menyebar.
"Maka, publik harus melawan propoganda itu dengan tidak menyebarkan berlebihan bahwa ISIS mengendalikan bentrok di mako brimob," ucapnya.