Selasa 15 May 2018 16:08 WIB

Aksi Damai, Harmoko: Kami Butuh Kedamaian Sambut Ramadhan

Aksi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap tindakan teror di Indonesia.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah pemuda di NTB menggelar aksi damai di perempatan Islamic Center NTB di Kota Mataram pada Senin (14/5). Massa aksi mengutuk serangan teror di Surabaya dan Sidoarjo.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Sejumlah pemuda di NTB menggelar aksi damai di perempatan Islamic Center NTB di Kota Mataram pada Senin (14/5). Massa aksi mengutuk serangan teror di Surabaya dan Sidoarjo.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Belasan pemuda yang tergabung dalam Duta Damai Dunia Maya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Nusa Tenggara Center, Remaja Cinta Damai, menggelar aksi damai di simpang empat antara Islamic Center NTB dan Kantor BI Perwakilan NTB, di Kota Mataram, NTB, Senin (14/5). Aksi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap tindakan teror yang tengah terjadi di Indonesia.

Massa aksi membentangkan sejumlah kertas karton bertuliskan "#PrayForSurabaya", "#KamiTidakTakut", "Semua Agama Melawan Teror", hingga "Kami Butuh Kedamaian Menyambut Ramadhan".

"Hal ini meresahkan dan bisa menganggu kenyamanan warga, khususnya umat Islam yang akan menyongsong bulan suci Ramadhan," kata koordinator lapangan aksi damai, Harmoko, Senin (14/5).

Harmoko menilai, aksi teror ini membawa duka mendalam bagi keluarga korban dan seluruh bangsa Indonesia. Oleh karenanya, massa aksi mengutuk aksi terorisme yang terjadi di sejumlah tempat dalam beberapa hari terakhir.

 

Massa aksi juga menolak segala macam aksi teror dan kekerasan atas nama apa pun serta mendesak segera penuntasan undang-undang terorisme, juga mendorong presiden menerbitkan perppu terorisme. "Kami mengajak semua elemen bergerak dan memantau setiap aktivitas yang memicu radikalisme dan mempersempit ruang gerak terorisme," kata Harmoko.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement