REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Perajin sekaligus pedagang anyaman ketupat dari daun kelapa muda di Kota Ambon, Maluku mulai bermunculan di Pasar Mardika. Hasil pantauan pada Rabu (16/5) pagi, terlihat para perajin anyaman ketupat menawarkan hasil kerajinan mereka kepada para pembeli yang kebanyakan kaum ibu yang sedang berbelanja keperluan lain di pasar. "Ini kesempatan untuk untuk mendapatkan uang dengan cepat dan santai, sebab tidak kerja keras," kata Jubaida yang hari-harinya berjualan bumbu masak mulai dari cabai, bawang, tomat dan berbagai bumbu masak lainnya.
Jubaida mengatakan, dia bersama beberapa teman lainnya, menawarkan langsung kepada para perajin untuk menjual hasil kerajinan mereka dengan mendapat sedikit upah sebagai tambahan sampingan. "Dari pada duduk-duduk sambil berjualan bumbu masak, saya jual ketupat lagi biar ada rejeki tambahan," katanya.
Dia menjelaskan, ketupat yang dijual harganya Rp 5.000 per ikat. Satu ikat terdiri atas 10 buah ketupat. Saya menarik keuntungan hanya sebesar Rp 500 tiap ikat, jadi kalau saya berhasil menjual 20 ikat berarti sudah mendapat keuntungan Rp 10 ribu.
"Memang menjual ketupat ini baru berlangsung hari ini, tetapi sudah mulai nampak warga menggemari, dimana sejak pagi sudah berhasil menjual tujuh ikat ketupat," ujarnya.
Dia berharap hingga siang hari ada warga yang datang membeli guna keperluan di rumah. "Pokoknya awal Ramadhan ini kita manfaatkan kesempatan guna mencari keuntungan, sebab besok-besok lagi sudah ada perajin atau penjual lain lagi yang bermunculan di pasar, karena ini terjadi dari tahun ke tahun," ujarnya.