Senin 21 May 2018 17:39 WIB

Emil Dardak: Pasar Gambaran Ekonomi Masyarakat Kecil

Emil berpendapat, salah satu tempat kegiatan ekonomi adalah pasar.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur (Cawagub Jatim) Emil Dardak mengunjungi Pasar Besar Kota Malang, Selasa (20/2).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur (Cawagub Jatim) Emil Dardak mengunjungi Pasar Besar Kota Malang, Selasa (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Emil Elastianto Dardak, menyapa dan sahur bersama pedagang pasar Kedungrejo, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin (21/5) pagi. Di sana, Emil berpendapat, salah satu tempat kegiatan ekonomi adalah pasar.

Dia pun mengungkapkan alasan dirinya sering turun dan menyapa para pedagang pasar. Menurutnya, itu untuk melihat kondisi nyata perekonomian masyarakat kecil. 

Emil berharap dapat mengakomodir setiap elemen masyarakat kecil dalam setiap kebijakan. "Ini sesuatu hal yang harus kita lihat dengan matang, bagaimana caranya kita dapat mengakomodir ekonomi masyarakat kecil. Akan tetapi, niat baik pemerintah untuk menyediakan tempat yang layak tentunya harus diapresiasi," kata Emil di sela kunjungan.

Emil kemudian mengaku tidak ada strategi khusus dalam Ramadhan ini untuk menjaring pemilih tambahan di Pilgub Jatim 2018. Dia hanya menegaskan, sikap saling menghormati harus di kedepankan. 

Menurutnya, bulan Ramadhan adalah momen bagi umat Islam fokus menjalankan ibadah. "Tentunya masyarakat ingin menghabiskan waktu untuk beribadah. Oleh karena itu saya dan tim mengutamakan menyapa masyarakat saja di saat buka puasa dan sahur," ujar Emil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement