Selasa 22 May 2018 05:16 WIB

Kemenag akan Tambah Daftar Rekomendasi Mubaligh Pekan Ini

Sekjen Kemenag mengatakan daftar mubaligh rekomendasi akan terus bertambah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Bayu Hermawan
Daftar 200 mubaligh yang direkomendasikan Kemenag
Foto: Kementerian Agama
Daftar 200 mubaligh yang direkomendasikan Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Sekjen Kemenag) Nur Syam mengatakan, pihaknya akan menambah daftar mubaligh rekomendasi Kementerian Agama pada pekan ini. Nur Syam mengatakan, daftar 200 mubaligh yang telah dirilis sebelumnya hanya bersifat sementara.

Kita berharap dalam minggu ini ada rilis yang kedua, dan minggu berikutnya ada rilis ketiga dan sebagainya," ujar Nur Syam saat dihubungi Republika.co.id, Senin(21/5).

Dia mengatakan, saat Kemenag merilis daftar mubaligh tahap pertama sifatnya hanya sementara, sehingga masih akan ditambah lagi sesuai dengan saran dari masyarakat ataupun ormas Islam. Nur Syam mengungkapkan, mubaligh yang masuk dalam rekomendasi Kemenag harus memenuhi tiga kriteria, yaitu mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, memiliki reputasi dan pengalaman yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi.

"Dari kriteria itu lalu dirilis 200 mubaligh itu. 200 itu merupakan rilis awal. Kenapa disebut rilis awal karena masih akan terus berlangsung," ucapnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Kemenag merilis 200 daftar nama mubaligh. Rilis tersebut menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, karena banyak mubaligh yang dikenal masyarakat tidak masuk dalam nama-nama tersebut, seperti Ustadz Abdul Somad.

Baca juga: Aa Gym Minta Rekomendasi 200 Mubaligh Dievaluasi

Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym meminta rekomendasi 200 mubaligh, yang dikeluarkan Kementerian Agama, dievaluasi kembali. Aa Gym juga mengaku merasa gundah karena namanya masuk dalam rekomendasi tersebut.

Melalui pernyataan resmi di akun media sosialnya, yang dikutip di Bandung, Senin (22/5), Aa Gym mengatakan rujukan 200 mubaligh itu sebaiknya dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pimpinan ormas Islam.

"Sehingga kelak dapat menghasilkan kebijakan yang adil dan didukung oleh umat," tulisnya.

Meski dirinya masuk dalam 200 mubaligh rujukan Kemendag, namun Aa Gym mengaku merasa gundah. Kegundahan tersebut ia sampaikan mengingat masih banyak guru-guru serta sahabatnya yang juga memiliki pengalaman yang lebih dibanding dirinya namun tak masuk dalam daftar tersebut.

"Apalagi melihat guru-guru dan sahabat-sahabat yang tak diragukan lagi keilmuan, kecintaan dan perjuangan untuk negeri tercinta ini, belum ada dalam daftar itu," katanya.

Baca juga: Menag: Daftar Mubaligh untuk Jawab Pertanyaan Masyarakat

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, daftar rekomendasi mubaligh yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) untuk menjawab semua pertanyaan dari masyarakat. Ia mengatakan banyak yang menanyakan kepada Kemenag terkait mubaligh yang dapat berceramah, baik di mushola, masjid dan tempat pengajian lainnya.

Lukman mengatakan karena banyaknya permintaan dan pertanyaan dari masyarakat, Kemenag meminta masukan kepada sejumlah ormas Islam, tokoh umat, dan ulama. Termasuk masjid-masjid besar yang ada di Indonesia lalu kemudian kami mendapatkan nama-nama itu," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Jakarta, Ahad (20/5).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement