REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengingat kejadian 20 tahun saat Indonesia mengalami perubahan dari rezim otoriter orde baru ke era reformasi. Saat Mei 98, Puan menceritakan dia terlibat memberikan kontribusi untuk melayani aktivis dan mahasiswa di dapur umum di rumahnya di Kebagusan, Jakarta Selatan.
"20 tahun lalu ketika rakyat mulai berani bersuara mengungkapkan apa yang dinginkannya. Jadi ketika itu saya ikut mengurus dapur umum di Kebagusan. Orang-orang terus datang. Jadi kami harus siapkan makanan. Ketika itu, saya lagi imut-imutnya," kata Puan saat menghadiri acara Refleksi 20 Tahun Reformasi yang diadakan oleh Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Grand Sahid Jakarta, Senin (21/5) malam WIB.
Saaat reformasi terjadi pada Mei 1998 itu, Puan masih berusia 24 tahun. Kala itu, ia baru selesai menamatkan jenjang pendidikan S1 di Universitas Indonesia. Puan juga menceritakan kalau pada Mei 1998 itu, dia kesulitan mencari gedung untuk pernikahan.
Ketika itu, para pemilik gedung tidak mau menyewakan gedungnya untuk acara karena takut akan jadi target dari kerusuhan massa. Puan mengatakan saat itu dirinya sempat emosi dan sedih.