Selasa 22 May 2018 13:30 WIB

KPU dan DPR Bahas Aturan Pencalonan Caleg dan Capres

Rapat ini juga membahas aturan larangan caleg dari mantan narapidana kasus korupsi.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Ratna Puspita
Komisioner KPU Ilham Saputra
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Komisioner KPU Ilham Saputra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Komisi II DPR menggelar rapat dengar pendapat terkait aturan pencalonan calon anggota legislatif (caleg) dan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres), Selasa (22/5). Dalam rapat ini juga dibahas aturan larangan caleg dari mantan narapidana kasus korupsi.

Menurut Komisioner KPU Ilham Saputra, ada sejumlah poin yang dibahas dalam rapat pada hari ini. “Kami akan bahas Peraturan KPU (PKPU) pencalonan caleg dan juga pencalonan capres-cawapres. Kami sudah buat drafnya," ujar Ilham kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Terkait rancangan aturan yang melarang mantan narapidana kasus korupsi, lanjut dia, masuk dalam PKPU pencalonan caleg. Ilham menegaskan KPU sudah sepakat untuk tetap mengajukan rencana aturan ini.

"Karena kami harap masyarakat bisa memilih calon-calon yang relatif bersih, dan masyarakat bisa disuguhi calon yang bisa membawa aspirasi masyarakat nantinya," tutur Ilham.

Selain aturan ini, kata dia, KPU dan Komisi II juga akan membahasa aturan kewajiban menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) bagi caleg yang sudah terpilih. Terakhir, kedua pihak rencananya membahas pencalonan capres-cawapres oleh parpol baru.

"Soal parpol baru yang menjadi peserta pemilu yang baruapakah bisa untuk mendukung capres-cawapres. Kami harap pembahasan PKPU segera bisa diselesaikan dan aturan ini bisa diundangkan secepatnya," tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement