REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Fungsional Penyelidik Bumi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Subandriyo menyebutkan saat ini erupsi Gunung Merapi masih minor dan belum ada tanda-tanda menuju letusan magmatik. Sejauh ini, letusan di Merapi masih dalam taraf letusan minor.
Menurut dia, kemungkinan erupsi Gunung Merapi terjadi seperti 2010 sangatlah kecil. Berdasarkan pantauan sejak letusan pada 11 Mei 2018, masih didominasi material magma lama.
"Jika melihat tipe letusannya masih letusan minor, masih nonmagmatis biasa disebut letusan freatik apabila bersentuhan dengan air permukaan lebih general letusan minor, belum ada indikasi letusan magmatis," kata Subandriyo saat di Posko Utama Penanggulangan Bencana, BPBD Kabupaten Sleman di Pakem, Selasa (22/5).
Ia mengatakan, letusan yang terjadi di Gunung Merapi beberapa waktu terakhir ini merupakan pelepasan gas yang terakumulasi karena sistemnya tersumbat. "Terjadi ketidakseimbangan tekanan sehingga terjadi letusan," katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan mengatakan selain persiapan logistik, BPBD juga menyiapkan kendaraan untuk mengevakuasi anak-anak sekolah ataupun masyarakat sekitar jika sewaktu-waktu terjadi erupsi. "Kendaraan pengangkut evakuasi yang siap siaga di sekolah ada di SD Kaliurang 1, SD Tritis, SD Srunen Glagaharjo 2, SD Umbulharjo, SD Kepuharjo," katanya.
Baca Juga: Sultan Minta Masyarakat tak Khawatir Letusan Freatik Merapi