Rabu 23 May 2018 22:51 WIB

Jadi KSAL, Ini Janji Laksamana Madya Siwi Sukma Adji

Presiden melantik Laksamana Madya TNI Siwi Sukma Adji sebagai KSAL baru.

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Bayu Hermawan
Pejabat baru Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksdya TNI Siwi Sukma Adji melakukan sumpah jabatan ketika pelantikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pejabat baru Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksdya TNI Siwi Sukma Adji melakukan sumpah jabatan ketika pelantikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo melantik Laksamana Madya TNI Siwi Sukma Adji sebagai Kepala Satuan Angkatan Laut (KSAL) yang baru untuk menggantikan Laksamana Ade Supandi. Terpilihnya Siwi Sukma Adji berdasarkan Keputusan Presiden No 43/TNI/Tahun 2018 tentang pemberhentian dan pengangkatan jabatan KSAL.

Adji mengatakan, langkah yang akan dijalankannya dalam waktu dekat sebenarnya tidak berbeda dengan apa yang sudah dilakukan KSAL sebelumnya, Ade Supandi. Sebab program kerja KSAL sebelumnya sudah dipersiapkan selama lima tahun hingga 2019. Contohnya seperti pangkalan militer di Sorong, Angkatan Laut tinggal melengkapi personil, kemudian untuk peralatannya tinggal digeser ke sana.

"Yah pada intinyawilayah seluruh indonesia kita ciptakan untuk aman, stabilitas ciptakan damai, itu saja," ujar Adji usai dilantik, Rabu (23/5).

Terkait pangkalan militer yang akan dibangun di Natuna, Adji menjelaskan bahwa secara keseluruhan kawasan ini memang akan dijadikan pangkalan militer, tapi pembangunannya belum semua rampung seperti pangkalan kapal selam. Pengerjaan ini tergantung dari anggaran yang nantinya akan diberikan pemerintah. Namun secara keseluruhan hampir selesai tinggal pemenuhan personil batalion untuk marinir.

Natuna sendiri hingga sekarang sudah mulai diawasi oleh beberapa batalyon sebab di kawasan ini sudah ada kesatuan darat, laut, san udara. Perlengkapan kesehatan dan peralatan lain masih dalam tahap dilengkapi.

Selain Natuna yang menjadi kawasan terluar, Angkatan Laut pun terus memantau pulau terluar lainnya seperti Morotai, Samalali, dan pulau lain akan menjadi prioritas dalam pengamanan.

Untuk alat utama sistem pertahanan (alutsista), salah satu yang akan dikuatkan adalah perlengakapa kapal selam. Kapal selam yang sekarang dibangun di PT PAL akan terus diawasi karena pembangunan keseluruhan dilakukan di dalam negeri.

"Saya kira program itu PT PAL yang tahu diharapkan mungkin secepatnya 2019 selesai," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement