Rabu 23 May 2018 23:12 WIB

Kepri Segera Bangun Sirkuit Balap Motor Internasional

Desain sirkuit balap akan melibatkan konsultan asal Thailand

Pembangunan sirkuit balap motor (ilustrasi)
Foto: Republika/Fuji E Permana
Pembangunan sirkuit balap motor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan membangun sirkuit balap motor bertaraf internasional di Pulau Dompak, Tanjungpinang. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kepri, Meifrizon, mengatakan, desain sirkuit balap akan melibatkan konsultan asal Thailand.

"Kami menggandeng kontraktor asal Thailand untuk mendesain sirkuit balap dengan panjang 1.200 meter tersebut. Ini adalah lintasan bertaraf internasional," ujar Meifrizon, Rabu (23/5).

Ia mengatakan lintasan pada sirkuit balap tersebut dibangun menjadi satu dengan lintasan motor cross, "sport hall" dan stadion sepak bola. Saat ini kawasan tersebut sedang dalam proses pembangunan.

Pembangunan stadion olahraga dilaksanakan secara bertahap. Lapangan sepak bola dibangun tahun ini, sedangkan tahun 2019 dilanjutkan dengan membangun stadion dan arena atletik.

"Pembangunan disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah. Kami berharap pusat ikut membantunya," ujarnya.

Meifrizon mengatakan sirkuit balap motor akan dibangun tahun ini. Pembangunan sirkuit ini sesuai keinginan masyarakat agar dapat mengakomodir minat dan bakat para pemuda.

"Ini juga menjawab keluhan masyarakat soal aksi balap liar para remaja di Kawasan Pulau Dompak yang meresahkan. Kami menanggapi keluhan itu agar remaja mendapat tempat yang positif," ucapnya.

Gubernur Nurdin Basirun berharap dengan dibangunnya kawasan olahraga tersebut dapat mendorong generasi muda menyalurkan bakat di bidang olahraga. Dengan itu, tidak ada lagi balap liar di jalan-jalan, penyalahgunaan narkoba dan lainnya.

Pemprov Kepri berencana secara bertahap membangun kawasan Pulau Dompak, menjadi kawasan wisata religius, bahari, pendidikan dan olahraga.

"Kami yakin wajah Pulau Dompak semakin cantik, menarik dan maju," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement