REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang, Banten, prihatin karena banyak kondom yang bertebaran di seputar stadion mini di Kronjo. Lokasi itu diduga digunakan sebagai tempat berpacaran bagi remaja setempat.
"Orang tua harus peduli kegiatan anak dan dapat mendidik agar mereka memiliki ilmu dan akhlak mulia," kata Ketua MUI Kronjo, Syaebi Halimi di Tangerang, Jumat (25/5).
Syaebi mengatakan belakangan ini pergaulan remaja sudah dalam batas mengkhawatirkan, mereka berpacaran di lokasi yang gelap tanpa pengawasan orang tua.
Aparat Ketertiban dan Ketentraman Kecamatan Kronjo dan pegiat lingkungan setempat menemukan sejumlah kondom bekas di stadion Mini. Stadion yang dibangun pemerintah setempat dari APBD tahun jamak itu belum memiliki pagar dan lampu penerangan.
Pada malam hari di lokasi stadion itu gelap dan banyak remaja yang berpacaran di tribun dan lokasi terlindung lainnya tanpa ada pihak yang mengawasi. Bahkan Camat Kronjo, Asmawi mengakui mendapatkan laporan bahwa ditemukan alat kontrasepsi bekas di lokasi itu oleh petugas.
Pihaknya berharap agar di stadion itu dipasang lampu penerangan dan pagar agar tidak dijadikan sebagai tempat berpacaran bagi remaja. Demikian pula untuk mengatasi masalah itu dan tidak terulang agar remaja diberikan bekal agama oleh orang tua sehingga diduga tidak melakukan pergaulan diluar batas norma yang berlaku.
Asmawi mengatakan, pihak Kecamatan menunggu pelimpihan kewenangan dari Pemkab Tangerang karena selama ini ditangani Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) setempat.
Ia menambahkan jika kewenangan itu sudah ada, maka diupayakan agar ada petugas yang menjaga keamanan stadion. Setelah dibangun pertengahan tahun 2017 memang stadion mini itu belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga dijadikan sebagai tempat bermain malam hari meski gelap.