REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Palembang Akhmad Najib, Jumat (25/5) Wali Kota Palembang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar beduk di kawasan 29 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II. Dalam sidak tersebut ditemukan sejumlah makanan yang mengandung bahan berbahaya.
Pjs Wali Kota Akhmad Najib yang didampingi beberapa staf langsung memeriksa makanan dan minuman yang dijual para pedagang. "Kita laksanakan sidak untuk memastikan makanan yang dijual di sini aman dikonsumsi, khususnya makanan tahu dan mie yang sering terindikasi mengandung bahan berbahaya," katanya.
Dalam sidak yang disertai dengan tim dari Balai Besar Pengawasan Obat Makanan (BPOM) Palembang masih ditemukan beberapa makanan yang positif mengandung bahan berbahaya. "Ada dua tempat, setelah dilakukan pemeriksaan oleh BPOM, jenis makanan yang dijual positif mengandung formalin. Ini sangat kita sesalkan," ujar Akhmad Najib.
Pjs Wali Kota Palembang mengimbau produsen dan pedagang untuk tidak menggunakan bahan berbahaya bagi kesehatan terhadap makanan dan minuman yang dijual. "Kepada masyarakat konsumen untuk lebih berhati-hati dalam membeli makanan dan minuman untuk berbuka puasa, karena dampanya sangat berbahaya bagi kesehatan," katanya.
Pjs Wali Kota Akhmad Najib berjanji selama bulan Ramadhan akan terus dilakukan sidak dari tim Pemerintah Kota Palembang bersama Balai BPOM. "Hari ini lokasi pasar beduk yang menjual menu berbuka puasa, lokasi yang lain. Sidak akan terus dilakukan, bagi penjual makanan yang terbukti melangggar akan kita beri peringatan, apalabila masih terulang maka akan kita ambil jalur hukum sebagai efek jera," ujarnya.
Sementara, BPOM Palembang telah menurunkan tim ke beberapa pasar di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Tim khusus untuk meneliti makanan atau takjil berbuka puasa yang dijual pada 12 pasar beduk di Palembang, menemukan makanan mengandung bahan berbahaya yang dijual.
Menurut kepala BPOM Palembang Dewi Prawitasari, dari 235 sampel makanan yang diambil, 19 persen makanan untuk berbuka puasa tersebut masih mengandung formalin. Makanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut didominasi makanan rujak mi dan tahu goreng.
Pada awal Ramadhan BPOM Palembang telah memusnahkan 18.080 potong tahu yang mengandung formalin. Tahu itu merupakan hasil penggerebekan yang dilakukan bersama kepolisian di pabrik tahu milik Atet di Jalan Sungai Itam, Kelurahan Kemang Manis, Kecamatan Ilir Barat (IB) II Palembang pada 15 Mei 2018.
Sebelumnya, BPOM bersama polisi menggerebek tiga pabrik tahu di Palembang dan satu pabrik tahu di Lubuklinggau. Dari penggerebekan itu disita 52 ribu potong tahu dan dua ton mie basah yang semuanya sudah dicampur formalin. Kini kasus hukum tersebut sudah dinyatakan P21 atau lengkap oleh kejaksaan. BPOM Palembang tinggal melimpahkan barang bukti dan tersangka ke kejaksaan untuk dibawa ke pengadilan.