REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengecek kesiapan dan kelengkapan barak pengungsian yang ada di komplek Balai Desa Kepuharjo di Dusun Pager Jurang. Keberadaan barak pengungsian ini untuk menampung warga di radius bahaya.
"Pengecekan yang kami lakukan diantaranya perlengkapan alas tidur dan selimut, peralatan masak dan perlengkapan makan serta tempat mandi, cuci dan kakus," kata Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, Sabtu (26/5).
Menurut dia, untuk kondisi barak pengungsian sendiri saat ini sangat memadai dan siap menampung pengungsi jika memang ada perintah pengungsian bagi warga di radius bahaya. "Kapasitas barak sendiri sekitar 350 jiwa, barak ini hanya diprioritaskan untuk warga di Dusun Kopeng yang berjarak sekitar enam kilometer dari puncak Gunung Merapi," katanya.
Ia mengatakan, skenario pengungsian sendiri nantinya menunggu kebijakan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta terkait radius warga yang harus mengungsi. "Jika nanti yang harus diungsikan berjarak lebih dari delapan kilometer maka barak pengungsian di Desa Wukirsari, Cangkringan. Namun jika kurang dari delapan kilometer makan menggunakan barak pengungsian Pager Jurang, Kepuharjo," katanya.
Heri mengatakan, saat ini tidak ada warga Desa Kepuharjo yang mengungsi di barak maupun titik kumpul dan mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasa. "Kesadaran warga juga sudah baik, mereka akan langsung mengungsi jika sudah ada perintah mengungsi," katanya.
Ia mengatakan, saat ini warga juga sudah mengamankan dokumen-dokumen penting dan berharga serta kebutuhan-kebutuhan lain yang diperlukan jika harus mengungsi. "Dokumen dan surat penting serta benda berharga semua sudah disatukan dan disiapkan, sehingga jika harus mengungsi tinggal membawanya dan tidak kesulitan mencari," katanya.