REPUBLIKA.CO.ID, LIEGE -- Seorang pria tak dikenal menembak mati dua polisi wanita dan seorang wanita di Kota Liege, Belgia, pada Selasa (29/5). Lembaga penyiaran publik RTBF melaporkan, insiden penembakan itu membuat orang-orang berhamburan mencari tempat berlindung.
Pusat krisis nasional Belgia mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki apakah motif serangan itu adalah terorisme. Belgia saat ini masih berada dalam kewaspadaan yang tinggi sejak terjadi serangan di Paris dan Brussels beberapa waktu lalu yang diklaim dilakukan oleh ISIS.
Pihak berwenang telah mengkonfirmasi tiga korban tewas dan dua korban luka dalam peristiwa penembakan di Liege. Sementara pelaku berhasil ditembak mati oleh polisi dalam aksi baku tembak.
RTBF mengidentifikasi tersangka sebagai seorang warga negara Belgia berusia 36 tahun. Pria itu baru saja bebas bersyarat dari penjara dekat Liege di perbatasan Jerman dan Belanda, pada Senin (28/5). Dia terjerat hukum karena kasus narkoba dan kondisi kesehatan mentalnya dilaporkan kurang stabil.
Menurut laporan RTBF, pria itu mungkin telah menyerang petugas polisi dengan sebuah senjata tumpul dan kemudian mencuri salah satu senapannya. Jaksa federal kemudian mengambil alih penyelidikan karena adanya indikasi terorisme.
"(Terorisme) adalah salah satu motif yang dicurigai, tetapi untuk saat ini semua skenario sangat mungkin," kata juru bicara pusat krisis nasional Belgia.
Perdana Menteri Belgia Charles Michel telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Ia mengatakan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan apa yang menjadi motif dari insiden itu.
RTBF mengatakan pelaku memiliki sejarah kriminal ringan tetapi tidak ada dalam daftar kemungkinan menganut paham ekstrimisme. Gambar yang tersebar di media sosial menunjukkan orang-orang berlarian mencari perlindungan di Liege's central boulevard d'Avroy setelah terdengar suara tembakan.
Liege, kota terbesar di wilayah Wallonia yang berbahasa Prancis di Belgia, adalah tempat terjadinya penembakan massal pada 2011. Saat itu seorang pria bersenjata menewaskan empat orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya sebelum menembak dirinya sendiri.