Sabtu 02 Jun 2018 09:10 WIB

Risma: Festival Belanja Bangkitkan Perekonomian Pascabom

Setelah ditempa sejumlah bom mal dan pusat belanja Surabaya mulai ramai lagi.

Tri Rismaharini
Foto: dok. Republika
Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan ucapan terima kasih kepada penyelenggara pesta belanja Surabaya Shopping Festival (SSF) 2018. Ia menilai SSF mampu menghidupkan kembali perekonomian Surabaya pascateror bom di Kota Pahlawan beberapa waktu lalu.

"Tidak boleh menyerah dan takut. Kita tingkatkan rasa persaudaraan dan harus tetap kuat dengan cara bekerja keras," kata Tri Rismaharini di Surabaya, Sabtu (2/6).

Menurut Risma, SSF tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu karena penyelenggara SSF mampu menunjukkan usaha dan kerja keras dengan cara cerdas pascateror bom. Sehingga roda perekonomian Kota Surabaya dapat terus bergerak secara baik dan maksimal.

"Ini harus dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi," katanya. Untuk itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini meminta agar SSF yang telah ditutup pada Jumat (1/6) itu menghadirkan ide baru di tahun 2019 dengan mengembangkan produk baru seperti home decoration, mebel, dan produk rumah tangga untuk menarik jumlah konsumen yang lebih banyak.

"Tidak hanya warga Surabaya tetapi jangkauannya Jawa Timur dan luar pulau sehingga pendapatan dan roda perkonomian di Surabaya bisa meningkat secara maksimal," ujarnya.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD Jatim Sutandi Purnomosidi mengakui perekonomian Surabaya pascateror bom yang terjadi beberapa waktu lalu sempat menurun. Namun, lanjutnya, berkat pemulihan yang dilakukan Pemkot Surabaya beserta jajaran, kondisi mal dan roda perekonomian perlahan-lahan pulih kembali.  

"Lima  hari pascateror bom, pengunjung di seluruh mal Surabaya mulai terlihat normal kembali," kata Sutandi. Sutandi menegaskan meskipun perekonomian sempat merosot akibat bom, tidak menganggu pencapaian target transaksi yang dicanangkan sejak awal yakni Rp 5 triliun.

Justru, kata Sutandi, target ini tercapai dengan baik dan itu terlihat dari jumlah kupon yang dikembalikan. "Dari total 3,5 juta kupon yang didistribusikan, ada sekitar 2,8 juta kupon yang dikembalikan. Ini menunjukkan transaksi luar biasa dan merata di seluruh Surabaya," katanya.

Hal serupa juga memengaruhi retail di Surabaya yang menurutnya akan jauh lebih baik karena dalam waktu dekat konsumen akan menyerbu mal mengingat sebentar lagi memasuki Hari Raya Idul Fitri. "Target melampaui dan kami akan terus bangkit," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement