Ahad 03 Jun 2018 19:10 WIB

Misteri Malam Seribu Bulan

Rahasia lailatul qadar sering tak ditentukan agar umat bersungguh-sungguh beramal.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Didi Purwadi
Ilustrasi Malam Lailatul Qadar
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Malam Lailatul Qadar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lailatul Qadar adalah malam yang dinantikan oleh setiap umat Islam di bulan Ramadhan. Meski demikian, malam yang disebut malam yang lebih baik dari seribu bulan ini masih terus menjadi misteri.

Dalam QS Al-Qadr: 1-3, Allah SWT berfirman tentang keberadaan Lailatul Qadar. "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan." (QS. Al Qadr 1-3).

Dikutip dari buku Fikih Islam dari H. Sulaiman Rasjid, dengan ayat-ayat tersebut teranglah bahwa yang dimaksud dengan kelebihan malam qadar itu adalah gandanya pahala amal ibadah melebihi biasanya. Berlipat ganda pahala diperhitungkan sampai 29.500 kali karena ganjaran tersebut lebih dari ibadah seribu bulan.

Selain lebih baik untuk beribadah, malam ini juga baik untuk melantunkan doa pada Allah SWT. Sabda Rasulullah SAW dari Aisyah, ia berkata:"Saya bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana jika saya ucapkan pada malam itu?" Jawab beliau "Ucapkanlah olehmu: Ya Allah, sesungguhnya Engkau pengampun, suka mengampuni kesalahan, maka ampunilah kiranya kesalahanku"" (Riwayat lima hadist, kecuali Abu Dawud dan Tarmizii menilainya sahih).

Dalam menentukan malam qadar, timbul beberapa pendapat dari para ulama. Yang lebih kuat diantara pendapat-pendapat ialah lailatul qadar jatuh pada malam ganjil sesudah tanggal dua puluh bulan Ramadhan. Seperti malam ke 21, 23, 25, 27, 29 dan yang lebih masyhur ialah malam 27 Ramadhan.

Sabda Rasulullah SAW dari Ibnu Umar,"Rasulullah SAW telah berkata "Barang siapa yang ingin menjumpai malam qadar, hendaklah ia mencarinya pada malam dua puluh tujuh" (Riwayat Ahmad dengan sanad yang sahih).

Meski demikian, rahasia malam qadar sering tidak ditentukan. Yaitu supaya orang-orang bersungguh-sungguh beramal karena mengharap-harapkannya. Wallahualam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement