Rabu 06 Jun 2018 20:31 WIB

Jokowi Kembali Tampik Isu Dirinya Anggota PKI

Hasil tim survei menyatakan masih banyak yang percaya bahwa Jokowi adalah PKI.

Rep: Debbie Sutrisno / Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti salat tarawih bersama di Masjid Islamic Center, Kabupaten Indramayu, Rabu (6/6).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti salat tarawih bersama di Masjid Islamic Center, Kabupaten Indramayu, Rabu (6/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa jengah dengan isu di media sosial yang menyebut dirinya merupakan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) atau keturunan dari keluarga PKI. Untuk itu, dia pun kembali menjabarkan kepada masyarakat bahwa dia bukan seorang PKI.

Bantahan ini dilakukannya di sela-sela acara pembagian sertifikat tanah wakaf di Masjid Nurul Muqqorobin, Kecamatan Patok Besi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (6/6). Di hadapan sejumlah ulama yang menerima sertifikat tanah wakaf, Jokowi menjelaskan, dia tidak pernah memikirkan isu ini selama tiga tahun terakhir. 

Namun setelah diteliti oleh tim survei, masih banyak yang percaya bahwa dia adalah seorang PKI. Untuk itu, Jokowi kerap memberikan tanggapan terkait isu ini.

"Mengenai presiden Jokowi PKI, masih ingat tidak? Masih pasti di telinga kita, pasti masih. Logikanya itu tidak masuk, saya lahir ini tahun 1961 dan PKI dibubarkan tahun 1965, masa ada balita PKI logikanya kan tidak mengerti," ujar Jokowi, Rabu (6/6).

Menurut dia, isu ini turut menyasar keluarganya. Ketika isu tersebut mulai mereda, banyak pihak kemudian mengaitkan bahwa ayah dan kakek Jokowi adalah orang PKI. 

Jokowi menegaskan hal tersebut pun tidak benar. Karena itu, Jokowi meminta masyarakat agar tidak termakan isu ini. 

Jokowi, yang berasal dari Solo, mengatakan kota tempat tinggalnya menjadi ‘rumah’ bagi banyak organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Persis. Hal ini seharusnya menguatkan bahwa dia bukan antek PKI. 

Dia pun mempersilakan masyarakat yang tidak percaya untuk langsung bertanya kepada masyarakat sekitar masjid tempat tinggalnya tentang masa lalu Jokowi.

photo
Infografis Curhat Jokowi Soal PKI.

Tak selesai isu PKI, Jokowi kembali memastikan bahwa dia bukan keturunan Cina, apalagi dari Singapura. Mantan wali kota Solo ini adalah asli orang Indonesia dengan ayah yang besar di Karanganyar, sedangkan sang ibu dari Boyolali.

“Orang di Solo ini semuanya ngerti, tetapi yang ngerti ini hanya orang Solo kalau orang luar ini tidak ngerti. Makanya, itu (isu anak cina) di-terus-terus-kan,” ujarnya.

Keinginan menanggapi kedua isu ini karena Jokowi tidak ingin ada fitnah dan prasangka buruk mengenai dirinya. Masyarakat jangan sampai memiliki pemikiran jelek hanya karena isu yang terus dipermainkan. 

Dengan jawaban atas isu ini, Jokowi berharap masyarakat bisa berprasangka baik. Dia pun mengajak alim ulama agar mampu memberikan penyadaran kepada masyarakat dan para santri agar tidak terjerumus dengan isu di internet.

Ia berharap pendidikan karakter yang diajarkan di pondok pesantren dan yayasan membuat anak didik tidak mudah terintervensi oleh budaya asing. Sebab, kemudian mampu merusak budaya Indonesia yang telah lama tertanam.

"Ini menjadi kewajiban kita bersama untuk memberikan kesadaran kepada umat," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement