Jumat 08 Jun 2018 02:02 WIB

Lonjakan Inflasi Lebaran Ancam Daerah

Harga tiket transportasi untuk mudik Lebaran diyakini akan naik signifikan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Inflasi, ilustrasi
Foto: Pengertian-Definisi.Blogspot.com
Inflasi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pimpinan daerah diminta mewaspadai lonjakan tingkat inflasi yang berpotensi terjadi setelah libur Lebaran. Alasannya, harga tiket moda transportasi dengan rute keberangkatan dari daerah asal menuju ibu kota atau kota besar lainnya diyakini akan meroket. Ujungnya, inflasi daerah akan ikut terkerek sejalan dengan tingginya pengeluaran oleh masyarakat yang akan kembali merantau.

Kepala Perwakilan BPS Sumbar Sukardi menjelaskan, mengacu pada seri data inflasi dari tahun ke tahun, Lebaran merupakan momentum lonjakan inflasi. Menurutnya hal ini merupakan hal yang 'normal' menyusul tingginya permintaan masyarakat dan meningkatkan konsumsi rumah tangga.

"Di Sumbar sendiri tiket pesawat cukup pengaruhi inflasi. Biasanya kalau setelah Lebaran harga meningkat, terutama dari harga tiket. Pemudik akan pulang ke ibu kota dan permintaan tiket meningkat," kata Sukardi.

Kepala Perwakilan BI Sumbar Endy Dwi Tjahjono menilai Lebaran merupakan momentum masyarakat membelanjakan pendapatannya. Kenaikan konsumsi di daerah saat Lebaran merupakan pola tahunan yang selalu terjadi.

"Karena Lebaran kan waktunya orang konsumsi. Orang rantau pulang ke kampung kemudian memberikan uang kepada tetangga dan saudara," ujar Endy.

Berdasarkan catatan tahun lalu, tingkat inflasi Kota Padang sejak paruh pertama 2017 ternyata bergantung pada naik turunnya tarif tiket pesawat terbang. Hal itu terbukti, naiknya tarif pesawat menyumbang laju inflasi hingga 0,1 persen pada bulan Juni 2017. Sedangkan sebulan setelahnya, saat arus balik Lebaran masih tinggi, tarif tiket pesawat menyumbang inflasi hingga 0,66 persen dengan tingkat kenaikan harga hingga 41,08 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Berlanjut pada Agustus 2017, ketika arus balik perlahan mulai surut dan harga tiket pesawat mulai turun, Kota Padang justru mengalami deflasi sebesar -0,36 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat Sukardi menjelaskan, peran penurunan tarif pesawat terhadap deflasi cukup tinggi yakni -3,49 persen.

BPS mencatat, harga rata-rata tiket pesawat jurusan Padang-Jakarta pada September 2017 di kisaran Rp 700 ribu-an. Angka itu turun dibanding harga rata-rata tiket pesawat pada Juli 2017 saat arus mudik yang masih bertengger di angka Rp 975 ribu-an. Angka itu didapat dari seluruh maskapai. Sementara, Garuda Indonesia mematok harga rata-rata lebih mahal dibanding maskapai lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement