Sabtu 09 Jun 2018 00:24 WIB

AS Kembalikan Salinan Surat Christopher Columbus ke Spanyol

Surat berisi tulisan saat Colombus menggambarkan pelayarannya ke Amerika

Rep: Marniati/ Red: Bilal Ramadhan
Surat Christopher Columbus yang menceritakan tentang manusia, pemandangan dan emas di Amerika
Foto: BBC
Surat Christopher Columbus yang menceritakan tentang manusia, pemandangan dan emas di Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengembalikan sebuah salinan surat yang berusia 500 tahun ke Spanyol. Surat itu berisi tulisan di mana Christopher Columbus menggambarkan pelayarannya ke Amerika.

Pengembalian dilakukan setelah pihak berwenang AS melacak dokumen itu, yang telah dicuri dan diganti dengan yang palsu bertahun-tahun lalu. Surat itu disalin berabad-abad lalu dari tulisan Columbus kepada Raja Ferdinand dan Ratu Isabella dari Spanyol setelah penyeberangan pertamanya di Atlantik.

Otoritas penegak hukum AS mengatakan salinan surat itu telah diberikan kepada Duta Besar Spanyol Pedro Morenes di Washington. Pengembalian surat itu dilakukan setelah aksi pengintaian oleh agen penegak hukum AS selama tujuh tahun.

Pengintaian dilakukan setelah adanya temuan bahwa surat itu telah diganti dengan yang palsu di National Library of Catalonia di Barcelona. "Kami benar-benar merasa terhormat untuk mengembalikan dokumen historis penting ini kembali ke Spanyol - pemiliknya yang sah," kata Jaksa AS untuk Delaware David Weiss dalam sebuah pernyataan.

Columbus yang lahir di Genoa di Italia modern, telah menulis surat dalam bahasa Spanyol setelah kembali ke Eropa pada 1493. Asisten Jaksa AS Jamie McCall mengatakan Ferdinand dan Isabella, yang mensponsori pelayarannya, mengirim dokumen ke Roma untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan disalin secara manual.

"Sejumlah salinan ini dibuat dan kemudian dikirimkan ke berbagai raja dan ratu di Eropa untuk menyebarkan berita tentang penemuan Columbus," kata McCall melalui telepon.

Dalam salinan huruf latin itu, Columbus menggambarkan pegunungan, ladang subur, emas dan penduduk asli yang ia temui di Karibia. Salinan surat itulah yang ditukarkan dengan yang palsu di perpustakaan Barcelona.

Pihak berwenang mengatakan mereka menemukan barang pencurian itu pada 2011 setelah memberi tip kepada seorang asisten pengacara AS di Delaware yang berpengalaman dalam bidang ini. Karena perpustakaan telah mendigitalkan koleksinya sebelum pencurian, para peneliti AS mengatakan mereka dan pihak berwenang Spanyol dapat menentukan pada 2012 bahwa surat itu adalah palsu.

Surat yang sebenarnya, kata mereka, telah dijual pada November 2005 oleh dua dealer buku Italia seharga 600 ribu euro. Pada Maret 2013 diketahui bahwa surat itu telah dijual lagi pada 2011 seharga 900 ribu euro.

Pihak berwenang mengatakan mereka melakukan kontak dengan orang yang memiliki surat itu. Mereka mengatakan orang itu tidak menyadari bahwa surat itu telah dicuri.

"Mereka kemudian menyimpulkan tanpa keraguan bahwa itu adalah surat yang diambil dari perpustakaan Barcelona dan mendapatkannya kembali," katanya. Menurut McCall, kasus ini masih dalam penyelidikan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement