REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pelatih PSMS Medan Djajdang Nurdjaman alias Djanur mempertanyakan perihal pemecatan dua asistennya, M Yusuf Prasetyo dan Suwanda, oleh manajemen. Pasalnya, keputusan tersebut diambil tanpa membicarakan terlebih dahulu dengannya.
"Kami tanyakan dulu kepada pengurus, karena kami semua mau PSMS maju dan apapun alasannya saya sebagai pelatih kepala juga harus tahu mengapa dua asisten saya didepak," kata Djanur, Sabtu (9/6).
Keputusan manajemen PSMS yang mendepak sepihak asisten pelatih Wanda dan M Yusuf Prasetyo menjadi pertanyaan bagi Djanur. Pemecatan tersebut dilakukan tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan dirinya sebagai pelatih kepala. "Kenapa bukan saya yang dievaluasi, karena apapun hasil yang diraih PSMS itu tanggung jawab saya. Mereka berdua kan hanya membantu tugas saya melatih PSMS," jelasnya.
Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) PSMS Medan Dodi Taher mengatakan, manajemen terpaksa tidak memperpanjang kerja sama dengan kedua asisten pelatih tersebut karena selama ini dinilai tidak mampu memberikan kontribusi positif untuk tim.
Dodi tak menampik jika keputusan tersebut dilakukan tanpa ada pembahasan khusus dengan tim pelatih. Namun ia yakin Djadjang Nurdjaman akan menerima keputusan tersebut.