REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay menyebut pernyataan Amien Rais soal maju sebagai calon presiden (capres) merupakan hal yang wajar. Setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk dipilih dan memilih pemimpin nasional.
Karena itu, menurut Saleh tidak ada yang ganjil dalam pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN yang berkenan dicapreskan itu. Apalagi, Amien Rais masih merasa sehat dan mampu menyelesaikan berbagai masalah bangsa dan negara.
"Saya yakin, jika jujur, banyak orang yang mengakui bahwa pak Amien layak diberi kesempatan untuk menjadi presiden. Dan kalau berharap perubahan, jawabannya bisa jadi di tangan pak Amien," kata Saleh kepada wartawan, Ahad (10/6).
Terlebih, kata dia, saat ini banyaknya yang ingin maju dan menawarkan diri seabgai capres. Karena itu, menurutnya, Pak Amien bukan hanya alternatif, tetapi bisa menjadi solusi.
Sebagai politisi senior, ia melihat, pak Amien diyakini paling mengetahui persoalan bangsa dan cara penanganannya secara baik. Karena itu, kesempatan tersebut akan dimanfaatkan dan direbut Amien Rais.
"Ini bukan ambisi pribadi. Bisa jadi ini adalah panggilan sejarah. Panggilan sejarah untuk meluruskan jalannya arah reformasi dan pembangunan bangsa secara menyeluruh," katanya.
"Pak Amien menyebut bahwa beliau sudah bebas merdeka. Tidak lagi terikat dengan pekerjaan dan urusan anak-anaknya. Karena itu, telah siap untuk mengabdikan seluruh pikiran dan waktunya bagi kepentingan umat dan bangsa," ujar Saleh menambahkan.
Dalam salah satu kesempatan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengaku dirinya masih layak untuk diusung menjadi calon presiden dari partainya. Di satu sisi, Amien menyadari bahwa dia tidak lagi muda, namun kemenangan Mahathir Mohamad (92 tahun) di pemilu Malaysia menginspirasinya.
Tokoh Reformasi yang kini berusia 74 tahun itu memandang peristiwa di Malaysia bisa saja terjadi di Indonesia. "Kalau Mbah Amien Rais ini kan walaupun tua ya tidak apa-apa. Begitu Mahathir jadi (perdana menteri), saya jadi remaja lagi sekarang kan ya? Jadi saya berterima kasih ke Pak Mahathir," katanya, Sabtu (9/6).
Saat ditanya wartawan tentang kesiapannya untuk maju menjadi calon presiden, Amien menjawab manusia tidak pernah tahu tentang apa yang terjadi di masa depan. Ia mengatakan itu masih merupakan rahasia Ilahi.
"Karena itu manusia punya kewajiban untuk berjuang, bergerak membuat movement supaya cita-citanya tercapai," jelas Amien.