REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daerah Madinah kaya akan peninggalan Islam yang terukir di bebatuan pegunungan dan rute kafilah kuno. Peninggalan bersejarah berupa prasasti berasal dari abad pertama Hijriyah. Prasasti itu bertuliskan ayat-ayat Alquran, surat, puisi, dan berita.
Raja Abdul Aziz bin Saud menaruh minat dalam melestarikan kaligrafi Arab. Ketertarikannya telah diperkuat oleh penerusnya untuk pemulihan dan pelestarian sejarah. Tugas ini ditangani Pusat Sejarah King Abdul Aziz yang menyimpan- merawat dokumen dan manuskrip kuno.
Pangeran Faisal bin Salman, gubernur wilayah Madinah, meluncurkan inisiatif untuk melestarikan naskah madani selama peresmian pameran manuskrip Madinah. Kegiatan itu diselenggarakan oleh King Abdul Aziz Historical Centre pada 2016.
Banyak perpustakaan internasional memiliki salinan Alquran yang ditulis dalam naskah madani, termasuk Perpustakaan Nasional Paris, Perpustakaan Universitas Leiden, Perpustakaan Universitas Birmingham, dan Perpustakaan Berlin. Berikut adalah upaya pemerintah Saudi untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Arab.
Pameran Alquran
Pameran Alquran di Madinah terselenggara berkat kerja sama dengan Samaya Holding. Kegiatan itu bertujuan untuk memperkenalkan isi Alquran secara akurat sesuai dengan sistem teknik yang mengikuti gaya pameran museum.
Pameran ini melibatkan sejumlah ahli dari lembaga pencetakan Alquran, pen- gelola masjid suci, yayasan King Abdul Aziz untuk Penelitian dan Arsip, Perpus- takaan Umum King Abdul Aziz di Madi- nah, dan perguruan tinggi.
Yayasan Warisan Islam al-Furqan
Yayasan Warisan Islam al-Furqan didirikan dengan dua tujuan melestarikan warisan budaya Islam dan membuatnya lebih mudah diakses. Karya-karya yang diterbitkan oleh pusat warisan Islam Alquran sejauh ini melebihi 140 judul di lebih dari 250 volume. Yayasan ini hadir untuk terus menginformasikan sejarah panjang kebudayaan Arab dan Islam.
Alquran Dicetak dalam Waktu Singkat
Pangeran Faisal memuji Kompleks Raja Fahd untuk pencetakan Alquran di Madinah. Tempat tersebut menerbitkan 10 juta eksemplar buku, mencapai tingkat produksi tertinggi untuk pertama kalinya dalam lima bulan.
Target produksi adalah 18 juta kopi se- lama tahun operasional pertama, yang berakhir setelah tujuh bulan. Pangeran Faisal mengatakan, pencapaian ini datang dalam waktu singkat dengan kapasitas nasional untuk melayani umat Islam dunia.