REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera menegaskan bahwa klien sudah menerima surat penghentian penyidikan perkara (SP3) atas dugaan kasus chat penyebaran konten pornografi. Oleh karena itu dia mengucapkan terima kasih dan menaruh hormat kepada pihak Kepolisian.
Kapitra menyebutnya, SP3 ini merupakan kado lebaran yang berarti dari Kepolisian untuk Habib Rizieq Shihab dan Umat Islam. Ia mengucapkan terima kasih dan rasa hormat kepada kepolisian yang telah memberikan kado lebaran atau THR yang sangat berarti.
"Ini hadiah lebaran yang cukup bermakna bukan hanya Habib Rizieq tapi juga buat umat Islam," jelas Kapitra saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (15/6).
Maka dengan terbitnya SP3 tersebut seluruh praduga, asumsi dan seluruh aduan hendaknya sudah selesai. Sehingga bangsa Indonesia ini tegak berdiri terus menatap masa depan dengan optimistis.
Menurutnya, pihak Kepolisian yang memiliki tanggung jawab untuk melakukan penyidikan telah menegakkan hukum yang telah memberikan keadilan kado. Kemudian Habib Rizieq berpesan bahwa harus bersama-sama dengan kepolisian dengan mendukung dalam menciptakan kedamaian.
Maka dengan SP3 itu seluruh praduga, asumsi dan aduan selesai penanganannya. Sehingga bangsa ini tegak berdiri terus menatap masa depan dengan optimistis.
"Kami akan berkomunikasi tentang resounding hukum tentang apresiasi terhadap kepolisian. Itu urusan nanti, ketemu beliau, ketemu saja belum," katanya.
Sementara itu, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persaudaraan Alumni 212 bersyukur atas terbitnya SP3 tersebut. PA 212 juga meminta agar kelompok-kelompok yang selama ini menuding dan memfitnah Rizieq telah melakukan tindakan kriminal segera meminta maaf.
Itu disampaikan dalam surat pernyataan sikap yang ditandatangani oleh Ketua Umum DPP PA 212 Slamet Maarif dan Sekretaris Umum Bernard Abdul Jabbar. "Kepada umat Islam terutama alumni 212 mari bersyukur kepada Allah SWT atas anugrah istimewa di hari penuh kemenangan ini, dan teruslah berdoa semoga kemenangan-kemenangan berikutnya bisa diraih oleh umat Islam," ujar Slamet.
Slamet juga mengingatkan agar umat Islam terus berdoa agar kemenangan-kemenangan berikutnya bisa diraih oleh umat Islam. Kemudian Slamet juga berharap kepolisian bisa segera mengeluarkan SP3 untuk para ulama dan tokoh, serta aktivis 212 lainnya yang tersandera kasus.
Apalagi, jika belum ada bukti yang menguatkan. Selain itu Slamet juga meminta kepada umat Islam khususnya alumni 212 untuk bersama-sama menjaga kondusivitas keamanan dalam Pilkada Serentak 2018, serta Pemilihan Legislatif serta Pemilihan Presiden 2019.
"Semoga Allah SWT senantiasa menjaga bangsa dan negara dari pihak-pihak yang ingin menghancurkan keutuhan NKRI, dengan mendiskreditkan umat Islam dan
mengadu-domba ulama dengan Umaroh," tutup Slamet Maarif.