REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Antrean kendaraan dilaporkan menumpuk di sejumlah ruas jalan utama menuju Kota Bukittinggi, Sumatra Barat pada Senin (17/6) atau H+3 Lebaran 2018. Jalur Bukittinggi-Agam via Baso misalnya, antrean kendaraan mengular hingga 10 kilo meter (km). Sementara jalur Payakumbuh-Bukittinggi juga harus ditempuh berjam-jam karena tingginya volume lalu lintas.
Novia (25 tahun) salah satu warga Agam mengaku keramaian kendaraan terjadi terutama di titik-titik wisata dan kuliner. Di Payakumbuh misalnya, kemacetan sempat terjadi di jalan menuju Ngalau Indah, Lembah Harau, atau sentra kuliner sate Danguang-Danguang.
"Sejak H+1 kendaraan sudah ramai menuju kawasan wisata dan kuliner di Payakumbuh," katanya, Senin (17/6).
Sementra Yondra (27 tahun), salah seorang pengendara yang melalui jalur Bukittinggi-Agam via Baso mengaku kemacetan sempat membuat antrean kendaraan hingga 10 km. Ia mengungkapkan, waktu tempuh Bukittinggi-Baso di hari biasa tak sampai 1 jam. Namun saat libur Lebaran ini, ia butuh waktu hingga 2 jam untuk mencapai Baso dari arah Bukittinggi.
"Kebetulan saya dari Sidempuan lewat Bukittinggi dan mau ke Baso tapi malah tersendat. Mungkin nanti saya lewat jalur lain saja menghindari kemacetan yang lebih parah lagi," katanya.
Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, Kombes Pol Singgamata, menjelaskan bahwa kepadatan lalu lintas di Sumbar saat libur Lebaran memang sudah diprediksi sebelumnya. Pantauan kepolisian, sejak H-3 Lebaran jumlah kendaraan yang masuk wilayah Sumbar meningkat hingga 3 kali lipat. Belum lagi penumpang yang tiba di Sumbar melalui transportasi udara.
"Tapi target kami adalah semaksimal mungkin tidak terjadi sumbatan arus lalu lintas. Padat pasti, tapi tidak terkunci dalam waktu lama. Seperti Padang-Bukitinggi yang beberapa tahun terakhir bisa 8 jam sekarang maksimal 3,5 jam," kata Singgamata.
Ia menambahkan, kemacetan terjadi karena perlambatan kendaraan yang tidak diatur dengan baik. Petugas di lapangan, lanjut Singgamata, akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang ada.