REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA -- Presiden UMNO Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi menuduh mantan pemimpin divisi UMNO, Datuk Seri Khairuddin Abu Hassan, berbohong tentang dia "memohon" untuk bertemu dengan Tun Dr Mahathir Mohamad. Ia malah menyebut Khairuddin sebagai pihak yang mengatur pertemuan dengan Mahathir.
"Wabillahi Watallahi (sebuah sumpah Islami). Saya tidak pernah memohon dan saya tidak meminta untuk menemui Tun Dr Mahathir," kata Zahid dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip the Star, Jumat (22/6).
"Apa yang saya katakan kepada anggota UMNO adalah kebenaran. Datuk Khairuddin, yang menuduh saya sebagai pembohong, adalah orang yang menghubungi dan mengatur pertemuan dengan Tun Dr Mahathir," kata Zahid.
Zahid juga mengatakan bahwa orang luar tidak boleh campur tangan dan membuat asumsi tentang apa yang dia katakan atas nama UMNO. Dia juga mengatakan kepada Utusan Online bahwa dia telah meminta Khairuddin untuk mengizinkannya melakukan shalat istikharah sebelum bertemu Dr Mahathir.
Zahid mengatakan bahwa dia ingin meminta bimbingan untuk bertemu dengan Dr Mahathir dan akan menelepon Khairuddin ketika dia siap untuk pertemuan itu. Namun, dia mengklaim bahwa Khairuddin pergi ke depan untuk mengatur pertemuan dengan Dr Mahathir.
Zahid, yang telah menjalankan tugas sebagai Presiden UMNO, mengatakan kepada anggota Selangor UMNO pada Rabu (20/6) bahwa dia tidak meminta untuk bertemu dengan Dr Mahathir awal bulan ini, tetapi diundang oleh Perdana Menteri. Dalam video pidatonya, Zahid terdengar mengatakan kepada anggota UMNO bahwa Dr Mahathir telah meminta anggota parlemen UMNO untuk bergabung dengan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Pribumi).
Menanggapi pernyataan terbaru Zahid, Khairuddin pun geram. "Saya menantang Zahid Hamidi untuk sumpah laknat (bersumpah bahwa dia mengatakan yang sebenarnya, atau menghadapi kutukan) sambil memegang Alquran di masjid," tantang Khairuddin.
Dia menuduh Zahid memelintir dan berbalik membela diri bahwa Zahid yang telah meminta untuk bertemu dengan Dr Mahathir. "Dia mengatakan dia telah (sudah) melakukan shalat istikharah selama tiga hari berturut-turut untuk menerima bimbingan dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri," kata Khairuddin. Itulah mengapa dia mengatur pertemuan antara keduanya.
Khairuddin mengungkapkan bahwa Dr Mahathir sebenarnya enggan untuk bertemu dengan Zahid karena ia memiliki kecenderungan untuk memutar fakta. "Perdana Menteri sepenuhnya (sama sekali) tidak mengundang Zahid Hamidi. Sebaliknya, mantan wakil perdana menteri memohon (merayu) untuk bertemu dengan Tun Dr Mahathir Mohamad," katanya.
Khairuddin mengatakan bahwa Zahid menyatakan keinginannya untuk mendukung pemerintah Pakatan Harapan dari luar, dan untuk bekerja dengan pemerintah. Atas klaim Zahid bahwa Dr Mahathir telah meminta anggota parlemen UMNO untuk bergabung Pribumi, Khairuddin menyebut tuduhan itu sebagai klaim tak berdasar.
Khairuddin juga mengklaim bahwa Zahid mengatakan kepadanya untuk tidak terlalu memercayai tentang gerakan catur politik Datuk Seri Anwar Ibrahim dan Datuk Seri Azmin Ali. "Tapi saya mempertahankan pendirian saya bahwa tidak ada yang harus mencoba menyebabkan perpecahan di antara para pemimpin di Pakatan Harapan!" katanya dalam pernyataannya.
Khairuddin menyebut Dr Ahmad Zahid sebagai "putus asa" dan mengatakan bahwa pemimpin UMNO bersedia berbohong untuk memenangkan kursi presiden UMNO. Khairuddin juga bersumpah bahwa apa yang dikatakannya adalah kebenaran. Dia siap untuk menegakkan pernyataannya tentang Alquran dan di masjid.