Selasa 26 Jun 2018 00:07 WIB

Kisah Kepala LIPI yang Idolakan Habibie

Kepala LIPI telah mengidolakan sosok Habibie sejak duduk dibangku SMA.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Presiden Indonesia ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie)
Foto: ROL/Fakhtar Khairon Lubis
Presiden Indonesia ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Di usianya yang ke-82 tahun, sosok Bacharuddin Jusuf Habibie telah banyak memberi pengaruh dan inspirasi terhadap anak bangsa, salah satunya bagi Laksana Tri Handoko yang kini menjabat sebagai Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dia mengaku, telah mengidolakan sosok Habibie sejak duduk dibangku SMA.

Handoko menceritakan, Habibie sedikit banyak menjadi motivasinya untuk memutuskan memilih karir sebagai peneliti. Terlebih pada periode tersebut Habibie adalah ikon iptek Indonesia.

“Selamat berulang tahun Pak Habibie, semoga tetap diberikan kesehatan dan tetap menjadi sumber inspirasi generasi muda Indonesia,” kata dia ketika dihubungi Republika, Senin (25/6).

Sepanjang perjalanan studi dan kariernya, dia mengaku, tidak lepas dari peran Habibie. Misalnya, setelah lulus SMA dia kebetulan menjadi penerima beasiswa OFP (overseas fellowship program) angkatan ke-4. Beasiswa itu adalah beasiswa yang digagas Habibie untuk mendidik generasi muda Indonesia studi ke luar negeri.

“Akhirnya saya menyelesaikan seluruh studi S1-S3 di bidang fisika teori di Jepang. Meski untuk S2 dan S3 saya mendapatkan beasiswa dari pemerintah Jepang, tanpa beasiswa OFP untuk S1 kemungkinan saya tidak akan bisa studi dengan total 10 tahun di Jepang. Bahkan setelahnya saya masih berkesempatan mencari pengalaman bekerja sebagai peneliti di Trieste, Italia dan dilanjutkan ke Hamburg, Jerman,” kenang Handoko.

Lalu, pada tahun 2002 setelah hampir 15 tahun melanglang buana pada akhirnya dia bergabung di LIPI. Setelah di LIPI, kata Handoko, dia pun merintis grup riset untuk fisika teori di Pusat Penelitian Fisika di Puspiptek Serpong yang juga didirikan pada era Pak Habibie sebagai Menristek. Saat ini bahkan LIPI dan Indonesia telah menjadi bagian dari kolaborasi global di CERN, Swiss untuk riset fisika energi tinggi yang melibatkan puluhan negara dan ribuan ilmuwan terbaik di dunia.

“Ternyata setelah di Indonesia, saya mendapatkan penghargaan Habibie Award pada 2004. Sampai saat ini juga masih terlibat sebagai Tim Habibie Award di Habibie Center,” kata dia.

Karena itu, dia mengungkapkan rasa terima kasih kepada Bapak Teknologi Indonesia tersebut. Terlebih, Habibie telah memberikan pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadapnya secara pribadi, maupun LIPI.

“Untuk itu pada kesempatan ini saya mengapresiasi kerja keras Pak Habibie,” ucap dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement