Selasa 26 Jun 2018 12:37 WIB

Pilkada Papua Tetap Berjalan

Pasca penyerangan pada Senin, aktivitas masyarakat sempat kurang kondusif.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Esthi Maharani
Petugas KPU mengangkut logistik Pilkada ke gedung Eme Neme Yauware, Timika, Papua, Sabtu (23/6).
Foto: Antara/Spedy Paereng
Petugas KPU mengangkut logistik Pilkada ke gedung Eme Neme Yauware, Timika, Papua, Sabtu (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah penembakan pesawat Twin Otter trigana yang ditumpangi Brimob untuk bantuan kendali operasi pengamanan Pilkada Papua di Bandara Kenyam, Nduga, Papua, Senin (25/6), Kepala Penerangan Daerah Militer XVII Cenderawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi memastikan, Pilkada Papua pada 27 Juni 2018 akan tetap berjalan.

"Kita tidak boleh menyerah dengan keadaan seperti itu, ini kan hanya segerombolan (penyerang) saja. Hanya berapa belas," kata Aidi pada Republika, Selasa (26/6).

Aidi menuturkan, pasca penyerangan pada Senin, aktivitas masyarakat sempat kurang kondusif. Bahkan sejumlah warga terpaksa mengungsi ke komando rayon militer (Koramil) terdekat. Aktivitas ekonomi pun sempat lumpuh. Kondisi tersebut tak berlangsung lama. Pada Selasa (26/5), aktivitas warga sudah mulai kondusif.

Untuk memastikan situasi keamanan Kenyam, Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI George Elnadus Supit dan Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar pun meninjau langsung Kenyam pada Selasa (26/6).

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menduga penembakan pesawat itu mengandung muatan politik. Menurut dia, pada Pilkada di Papua ada kelompok tertentu yang melakukan intimidasi ke masyarakat untuk memilih salah satu pasangan calon kepala daerah di Papua.

Tito menyebutkan, kelompok penyerang ini kerap dimanfaatkan atau memanfaatkan dalam situasi pilkada. "Ada kecenderungan kelompok tertentu memanfaatkan kelompok ini supaya pasukan enggak maksimal, supaya mereka melakukan intimidasi kepada masyarakat untuk memilih pasangan tertentu," ucap Tito di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (25/6).

Kendati demikian, demi lancarnya Pilkada, Tito menyatakan tidak akan mundur dan akan tetap mengirim pasukan untuk mengamankan Pilkada. "Kita tidak akan mundur, tetap kirim pasukan, kalau kurang kita tambah lagi dalam rangka menjamin proses demokrasi berjalan tanpa intimidasi," kata dia.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyebut pelaku penembakan pesawat Twin Otter trigana carteran Satuan Brimob di Bandara Kenenyam, Nduga Papua pada Senin (25/6) adalah kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB).

TNI menyebut, KKSB adalah dalang penembak Pesawat Trigana Air Twin Oter pengangkut Brimob dari Wamena menuju Kenyam dan mengakibatkan Pilot Ahmad Abdillah Kamil (27 tahun) terluka. Kelompok tersebut menembak dan membacok masyarakat di sekitar Bandara mengakibatkan masyarakat tiga orang meninggal dunia, dan satu dirawat di Puskesmas.

Data sementara yang berhasil dihimpun TNI bahwa Penembakan Tersebut diduga dilakukan KKSB Wil Mugi Ndugame Pimpinan Egunius Kogoya yang pernah melakukan perampasan senjata SS1 milik anggota Zipur 10 dan menembak mati pekerja jalan PT.PP Almahrum Vicko Sondakh yang sedang melaksanakan proyek jalan Trans Papua.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement