Rabu 27 Jun 2018 19:40 WIB

Pengusaha Harapkan Penurunan Suku Bunga

Selain suku bunga yang kompetitif, insentif pajak juga tetap dibutuhkan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Budi Raharjo
Bunga Bank  (ilustrasi)
Bunga Bank (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha mengharapkan adanya penurunan suku bunga pinjaman. Direktur Eksekutif asosasi pengusaha Indonesia (Apindo) Agung Pambudi menyebut, suka bunga pinjaman yang rendah jauh lebih dibutuhkan pengusaha ketimbang insentif pajak.

“(Suku bunga) ini sangat fundamental dan bisa membuat kita menjadi lebih kompetitif,” ujarnya, saat dihubungi Republika, Rabu (27/6).

Agung menyebut, tingkat suku bunga pinjaman bank di Indonesia yang masih dua digit masih memberatkan dunia usaha. Padahal, hampir semua negara di Asia Tenggara sudah menawarkan suku bunga pinjaman single digit. Karenanya, ia berharap pemerintah dapat menurunkan tingkat suku bunga pinjaman di Tanah Air untuk mendorong pengusaha berinvestasi.

Selain suku bunga yang kompetitif, Agung memandang, insentif pajak juga tetap dibutuhkan. Pengusaha merespons positif segala hal yang berkaitan dengan pengurangan beban biaya.

Namun begitu, ia mengatakan, insentif pajak wajib dibarengi dengan adanya kepastian hukum dan kepastian pelayanan. “Administrasi perpajakan menjadi penting di luar soal tarif.”

Hal lain yang menurut Agung sangat penting untuk mendorong pengusaha berinvestasi adalah kejelasan dan kepastian perizinan untuk berusaha. “Kalau mau mulai berusaha saja perizinannya lama, tentu itu tidak menarik," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement