REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha mengharapkan adanya penurunan suku bunga pinjaman. Direktur Eksekutif asosasi pengusaha Indonesia (Apindo) Agung Pambudi menyebut, suka bunga pinjaman yang rendah jauh lebih dibutuhkan pengusaha ketimbang insentif pajak.
“(Suku bunga) ini sangat fundamental dan bisa membuat kita menjadi lebih kompetitif,” ujarnya, saat dihubungi Republika, Rabu (27/6).
Agung menyebut, tingkat suku bunga pinjaman bank di Indonesia yang masih dua digit masih memberatkan dunia usaha. Padahal, hampir semua negara di Asia Tenggara sudah menawarkan suku bunga pinjaman single digit. Karenanya, ia berharap pemerintah dapat menurunkan tingkat suku bunga pinjaman di Tanah Air untuk mendorong pengusaha berinvestasi.
Selain suku bunga yang kompetitif, Agung memandang, insentif pajak juga tetap dibutuhkan. Pengusaha merespons positif segala hal yang berkaitan dengan pengurangan beban biaya.
Namun begitu, ia mengatakan, insentif pajak wajib dibarengi dengan adanya kepastian hukum dan kepastian pelayanan. “Administrasi perpajakan menjadi penting di luar soal tarif.”
Hal lain yang menurut Agung sangat penting untuk mendorong pengusaha berinvestasi adalah kejelasan dan kepastian perizinan untuk berusaha. “Kalau mau mulai berusaha saja perizinannya lama, tentu itu tidak menarik," ujarnya.