Kamis 28 Jun 2018 00:27 WIB

Pangeran William Puji Kerja Sama Inggris-Palestina

William berharap ada perdamaian abadi di Palestina.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Pangeran William (kiri) berbincang dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, Tepi Barat, Rabu (27/6).
Foto: Alaa Badarneh/Pool Photo via AP
Pangeran William (kiri) berbincang dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, Tepi Barat, Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pangeran William dari Inggris duduk bersama Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas pada Rabu (27/6). Kepada Abbas ia memuji kerja sama kedua negara.

“Saya sangat senang kedua negara kita bekerja sangat erat bersama dan memiliki kisah sukses dengan pendidikan dan pekerjaan bantuan di masa lalu, jadi, dalam jangka lama mungkin itu berlanjut. Saya berharap ada perdamaian abadi di wilayah ini,” kata William kepada Abbas, dilansir di The Times of Israel.

Abbas menjawab pernyataan pangeran Inggris tersebut yang menyinggung perdamaian di wilayahnya. "Palestina berkomitmen proses perdamaian dengan Israel, sehingga kedua negara dapat hidup damai bersama dalam batas tahun 1967," kata Abbas.

Pangeran William disambut oleh penjaga kehormatan di kota Ramallah, Tepi Barat, sebelum duduk bersama dengan Abbas. Sedangkan pada Rabu pagi dia bertemu dengan pemuda Israel dan berjalan-jalan di tempat terkenal di Tel Aviv, Rothschild Boulevard, dengan pemenang Eurovision Netta Barzilai.

Sebelumnya, Duta Besar Inggris untuk Israel David Quarrey pekan lalu membela Palestina dengan menggambarkan Kota Tua Yerusalem sebagai bagian dari "Wilayah Pendudukan Palestina" dalam rencana perjalanan pangeran.

“Semua terminologi yang digunakan dalam program ini konsisten dengan praktik bertahun-tahun oleh pemerintah Inggris. Itu konsisten dengan kebijakan pemerintah Inggris. Pangeran bukan tokoh politik. Dia akan ada di sini untuk melihat sedikit negara dan untuk bertemu dengan beberapa orang di sini,” katanya kepada wartawan.

William diperkirakan akan bertemu dengan orang-orang muda Palestina. Ia juga akan berpartisipasi dalam acara-acara yang merayakan budaya, musik dan makanan Palestina.

Pada Selasa, Presiden Israel Reuven Rivlin meminta William menyampaikan kepada Abbas sebuah pesan perdamaian. Rivlin mengatakan orang Palestina harus menerima bahwa orang Yahudi telah kembali ke tanah air leluhur mereka dan sudah waktunya Israel dan Palestina mengakhiri konflik mereka.

Pangeran William adalah anggota keluarga pertama kerajaan Inggris yang melakukan kunjungan resmi ke Israel sejak negara itu didirikan pada 1948. Ia juga menyatakan harapan untuk perdamaian di Timur Tengah.

Pada Selasa malam, kerajaan memuji Israel sebagai negara yang hidup yang berkembang pada inovasi, keragaman, bakat dan keunggulan. Ia juga mengatakan hubungan dengan negara tersebut berada pada titik tertinggi sepanjang masa.

Pangeran William juga menjanjikan dukungan Inggris dalam upaya perdamaian antara Israel dan negara-negara tetangganya. “Saya tahu saya berbagi keinginan dengan Anda semua, dan dengan tetangga Anda, untuk perdamaian yang adil dan abadi. Kerajaan Inggris berdiri bersama Anda, saat kami bekerja bersama untuk masa depan yang damai dan makmur,” katanya di sebuah acara di rumah duta besar Inggris di Ramat Gan.

Pada Kamis, William akan mengunjungi Kota Tua Yerusalem, di mana dia dijadwalkan mengunjungi Tembok Barat, Gereja Makam Suci dan Masjid Al-Aqsa, meskipun kunjungan ini belum dikonfirmasi secara resmi. Dia juga akan pergi ke Gereja Ortodoks Rusia St. Mary Magdalena untuk mengunjungi makam nenek buyutnya, Putri Alice.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement