REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) percaya diri menghadapi Pemilu 2019 setelah mencatat prestasi pada pemilihan kepala daerah serentak tahun ini. PAN memenangi pilkada di 10 provinsi berdasarkan hasil hitung cepat (quick count).
"PAN berhasil menempatkan 10 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung bersama partai koalisi. Ini artinya secara persentase PAN menang 58,8 persen," kata Ketua DPP PAN Intan Fitriana Fauzi di Jakarta, Kamis (28/6).
Intan menegaskan, bahwa peristiwa politik saat ini membuatnya tidak ragu lagi menatap pemilu anggota legislatif dan Pilpres 2019. Termasuk, pencalonan Ketua Umum PAN Zuklifli Hasan sebagai calon presiden.
Seperti diketahui, PAN bersama partai koalisi unggul dalam pilkada di 10 Provinsi dari 17 provinsi yang menggelar pemilihan gubernur. Provinsi tersebut, yakni Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Papua, dan Maluku.
Menurut Intan, kemenangan kader yang diusung PAN dalam pilkada serentak tahun ini luar biasa. Oleh karena itu, dia optimistis PAN bakal kembali bersinar dan berjaya seperti awal Reformasi pada tahun 1999.
"Tanda-tanda kejayaan PAN ini sudah terlihat di sejumlah pilkada serentak 2018," katanya.
Intan mengatakan, prestasi yang dicapai kader PAN ini membangkitkan semangat kader partai. Hal ini sekaligus menjadi amunisi bagi kader agar bekerja lebih keras lagi pada tahun 2019.
Ia berharap agar kader PAN lebih dekat lagi dengan rakyat serta harus berada di garda depan memperjuangkan perubahan positif bagi kehidupan masyarakat. "PAN harus tetap berjaya dan menjadi partai yang bermartabat yang dipercaya rakyat. Inilah semangat awal berdirinya partai ini," katanya.
Lebih lanjut, Intan mengatakan, bahwa capain PAN selama pilkada serentak tahun ini membuktikan partainya dicintai rakyat. Hal ini sekaligus menjungkirbalikkan prediksi hasil survei lembaga survei tentang posisi PAN yang tidak bisa menembus ambang batas parlemen pada Pemilu 2019.