Jumat 29 Jun 2018 21:14 WIB

LSI Deny JA Umumkan Presentasi Kemenangan Quick Count

Pengumuman ini disebut sebagai pertanggungjawaban ke publik.

Red: Joko Sadewo
Wartawan memperhatikan proses hitung cepat (quick count) Pilkada 2018 melalui layar computer di Kantor LSI, Jakarta, Rabu (27/6).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Wartawan memperhatikan proses hitung cepat (quick count) Pilkada 2018 melalui layar computer di Kantor LSI, Jakarta, Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI Network Denny JA), Toto Izul Fatah, mengatakan terlalu berisiko jika sebuah kerja ilmiah seperti quick count dibuat asal-asalan, apalagi bergantung pesanan. Menurutnya, hal ini bukan saja masa depan hidup mati lembaga yang harus dipertarungkan, tapi juga tanggung jawab akademisnya kepada publik.

“Paling tidak, dari lebih 200 kali LSI Denny JA melakukan quick count, belum pernah sekali pun meleset. Bahkan, ada yang sampai selisih 0,0 persen hasilnya dengan KPUD, yakni di Sumbawa Barat pada 2012 lalu,” kata Toto dalam siaran persnya, Jumat (29/6).

Dalam Pilkada Serentak pada 27 Juni 2018, menurut dia, LSI Denny merupakan lembaga survei yang paling banyak menggelar quick count. Dan LSI mengumumkan kepada seluruh rakyat Indonesia kemenangan para calon gubernur dan wakil gubernur di 10 propinsi se-Indonesia dari hasil quick count yang telah dilakukan.

“Pengumuman ini dilakukan LSI Denny bukan dalam rangka gagah-gagahan, tapi sekali lagi, lebih dalam rangka pertanggungjawaban akademis, moral sekaligus profesional, bahwa yang kita lakukan melalui quick count ini tidak asal-asalan. Tidak karena pesanan dan lain-lain,” ungkapnya.

Toto menyebutkan,  quick count ke 10 propinsi yang dimaksud, adalah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selasan, Nusa Tengara Barat (NTB), Maluku, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.

Adapun presentasi kemenangan dan tingkat partisipasinya adalah sebagai berikut: Pertama, Jawa Barat (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dengan 32,98%, Golput 30,86%), Kedua, Jawa Tengah ( Ganjar Pranowo-Taj Yasin dengan 58,26%, Golput 35,47%),  Ketiga, Jawa Timur (Khofifah-Emil Elestianto Dardak dengan 54,29%, Golput 34,49%), Keempat, Sulawesi Selatan (Nurdin Abdullah-Andi Sudirman dengan 42,92%, Golput 27,41%), Kelima, NTB (Zulkieflimansyah-Siti Rohmi Djaillah dengan 30,84%, Golput 24,15%).

Berikutnya, Keenam, Maluku (Murad Ismail-Barnabas Orno dengan 40,00%, Golput 25,27%), Ketujuh, Kalbar (Sutarmadji-Ria Norsan dengan 56,9%, Golput 17,41%), Kedelapan, Kaltim (Isran Noor- Hadi Mulyadi dengan 31,30%, Golput 40,28%), Kesembilan, Sumsel (Herman Deru-Mawardi Yahya dengan 35,28%, Golput 30,17%) dan Kesepuluh, Sumatra Utara (Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah dengan 57,12%, Golput 34,65%).

Menurut Toto, kesepuluh propinsi yang dimaksud tadi,  presentasi kemenangannya diumumkan setelah data seluruhnya masuk hingga 100 persen. Secara umum, perolehan suara masing-masing pasangan calon, tak ada yang mengagetkan jika dibandingkan dengan, rata-rata, dua kali survei yang dilakukan sebelumnya di propinsi tersebut. Kecuali, untuk wilayah-wilayah tertentu yang persaingannya memang cukup ketat seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatra Utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement