REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Bandung Mario Gomez mengkritik kepemimpinan wasit di kompetisi Liga 1. Menurutnya, dua kartu kuning dalam laga Persib kontra Persija Jakarta di Stadion PTIK, Jakarta, pada Sabtu (30/6) lalu bukan hal yang wajar.
"Saya tidak pernah bertemu dengan wasit seperti ini, baik di Argentina, Spanyol, Italia, tidak pernah di seumur hidup saya," kata Gomez di SPOrT Jabar, Bandung, Senin (2/7).
Gomez menilai, wasit menjadi salah satu alasan mengapa Persib mengalami inkonsistensi pada setiap pertandingannya. Karena di pertandingan lain, Persib dan tim lawan dapat memanen kartu kuning. "Saya ingat, kita tahu wasit harusnya mudah memberi kartu kuning, termasuk pada tim kita. Tapi gim terakhir jarang wasit keluarkan kartu kuning," jelas dia.
Gomez mengingat bahwa Persib bisa mendapatkan tiga kartu di tiap pertandingan. Sehingga ia harus merotasi pemain di hampir setiap laga karena akumulasi kartu kuning.
"Joni (Jonathan Bauman) sentuh pemain kartu kuning, Ezechiel sentuh orang kartu kuning, kita tidak bodoh bukan? Setiap kali main kita pasti ada masalah dengan kartu kuning, kalau kita tidak konsisten ya karena kita bermasalah dengan kartu kuning," jelas Gomez.
Gomez bahkan mempertanyakan penjaga gawang Persib Deden Natsir yang tidak bisa bermain kontra PSIS Semarang karena akumulasi kartu. Sepertinya dari 12 pertandingan, lanjut dia, Persib bisa mendapat sampai 40 kartu kuning. "Itu terlalu banyak dan itu gila. Di GBLA pun kita dapat kartu kuning, Minimal dalam satu pertandingan ada tiga kartu kuning," jelasnya.
Pelatih asal Argentina ini tidak mengerti bagaimana kinerja wasit di sepak bola Indonesia. "Saya ulang, kita tidak bodoh, karena di pertandingan kemarin jarang ada kartu kuning. Karena harusnya kalau saya meniup juga dapat kartu kuning," ujarnya menyindir.