Rabu 04 Jul 2018 13:43 WIB

Ulama dan Dai Rumuskan Langkah Wujudkan Persatuan Umat

Ratusan dai dan ulama dari berbagai negara ambil bagian dalam upaya tersebut.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin
Foto: ROL
Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama dan dai dari 20 negara menghadiri Pertemuan Dai dan Ulama Internasional ke-5 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, pada 3-6 Juli 2018. Pertemuan tersebut diselenggarakan Yayasan al Manarah al Islamiyah, Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ketua Umum Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara, KH Zaitun Rasmin, mengatakan, dalam Pertemuan Dai dan Ulama Internasional tahun ini akan banyak membahas tentang persatuan. Jadi, tema utamanya persatuan dan harmoni. Tema tersebut diambil karena saat ini umat Islam sedang membutuhkan persatuan.

"Tujuan diselenggarakannya pertemuan ini untuk memperkuat persatuan dan persaudaraan kaum Muslimin, menguatkan pengetahuan para dai dan ulama, supaya para dai dan ulama berperan untuk mewujudkan persatuan dan perdamaian dunia," kata KH Zaitun kepada Republika.co.id di Hotel Grand Cempaka, Selasa (3/7).

Ia menerangkan, dalam Pertemuan Dai dan Ulama Internasional kali ini akan membahas bagaimana cara mewujudkan persatuan. Membahas tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan persatuan. Serta membahas bagaimana supaya para dai dan ulama berinisiatif mewujudkan persatuan di tempatnya masing-masing.

Ia menyampaikan, para dai dan ulama peserta Pertemuan Dai dan Ulama Internasional berasal dari 20 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika. Organisasi masyarakat (ormas) Islam yang ada di Indonesia juga semuanya diundang. Pertemuan para dai dan ulama ini akan menghasilkan rekomendasi untuk mewujudkan persatuan umat Islam.

"Akan menghasilkan rekomendasi dan langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh para dai dan ulama di tempat masing-masing untuk mewujudkan persatuan dan harmoni," ujarnya.

Sebelumnya, Pertemuan Dai dan Ulama Internasional ke-4 dilaksanakan di Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, pada 17-20 Juli 2017. Ratusan dai dan ulama dari berbagai negara menghadiri pertemuan tersebut.

Menurut KH Zaitun, hasil dari Pertemuan Dai dan Ulama Internasional tahun lalu tampak semakin berkembang jaringan para dai dan ulama. Mereka berusaha melaksanakan apa yang dihasilkan atau direkomendasikan dari pertemuan itu. Tahun ini pertemuan diselenggarakan lagi di Jakarta, itu menunjukkan pertemuan tahun lalu cukup berhasil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement