Jumat 06 Jul 2018 16:41 WIB

Eggi: Nama TGB Dicoret dari Daftar Capres Hasil Rakornas 212

TGB mendukung Jokowi menjadi presiden untuk dua periode.

Rep: Amri Amrullah, Muhammad Nursyamsi/ Red: Andri Saubani
Mensos Idrus Marham (kedua kanan) disaksikan Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kedua kiri) menggendong anak korban tambang emas ilegal yang dirawat di Puskesmas Sekotong, Lombok Barat, NTB, Kamis (21/6).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Mensos Idrus Marham (kedua kanan) disaksikan Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kedua kiri) menggendong anak korban tambang emas ilegal yang dirawat di Puskesmas Sekotong, Lombok Barat, NTB, Kamis (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) yang beralih mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden di Pilpres 2019 menuai kekecewaan kelompok koalisi umat Islam. Salah satu tokoh yang ikut menggawangi koalisi umat Islam, Eggi Sudjana mengklaim, nama TGB yang sempat digadang-gadang saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 212, telah dicoret dan diganti.

Eggi beruntung sikap TGB ini ditunjukkan sejak awal. Menurutnya, kalau ditunjukkan hingga jelang dekat pilpres, tentu akan merusak kekuatan koalisi anti-Jokowi. Ia menilai, TGB selama ini telah membohongi umat Islam seolah-olah berada di pihak melawan pemerintah, namun diam-diam berpihak kepada Jokowi.

"Ini suatu pengelabuan umat. Umat Islam dikelabui TGB dengan tampilan gubernur hafiz Qurannya dan gubernur yang sukses. Ternyata setelah dibongkar kasusnya di KPK, dia berbalik ke Jokowi. Artinya dia tidak jujur," kata Eggi kepada wartawan, Jumat (6/7).

Selain itu perubahan sikap TGB ini, menurut Eggi menunjukkan rezim pemerintah sekarang menggunakan berbagai cara untuk melemahkan kekuatan umat Islam. Termasuk menggunakan cara-cara apapun untuk melemahkan kekuatan koalisi umat. "Ini bukti umat Islam yang melawan pemerintah terus berusaha dilemahkan dan ditipu terus," katanya.

Ia menyadari kelemahan koalisi umat Islam ini karena terlalu percaya dan tidak berprasangka buruk, dengan setiap kelompok yang ingin bergabung atas nama koalisi umat Islam. Kepercayaan koalisi umat Islam dimanfaatkan kelompok yang tidak senang, dengan menggerogoti satu per satu kekuatan koalisi ini.

Sekarang, ketika nama TGB tersangkut salah satu kasus korupsi di NTB, Eggi menilai hal itu terbukti. "Pertaruhannya sekarang, setelah TGB mendukung Jokowi ada di KPK. Apakah setelah TGB dukung Jokowi kasus korupsi yang sedang diusut KPK lenyap. Kalau kasusnya hilang, terbukti oknum di KPK sudah menjadi alat politik Jokowi," tegas Eggi.

Namun ia tetap yakin koalisi umat Islam dan masyarakat yang ingin pergantian presiden akan tetap solid. Walaupun salah satu tokoh yang digadang-gadang, TGB telah berpaling menyatakan sikap mendukung Jokowi untuk periode selanjutnya.

TGB telah mengeluarkan pernyataan mendukung Jokowi. TGB menyampaikan, pernyataan tersebut dilandaskan berdasarkan sejumlah pertimbangan. "Semata karena pertimbangan maslahat bangsa, umat, dan akal sehat agar pembangunan yang tengah berjalan di seluruh penjuru bisa dituntaskan dengan maksimal sesuai hajat masyarakat," ujar TGB kepada Republika.co.id, Kamis (5/7).

TGB yang sudah dua periode menjabat sebagai Gubernur NTB sejak 2008 menilai, proses pembangunan membutuhkan waktu yang tidak singkat. "Pengalaman saya di NTB, tidak cukup satu periode untuk menuntaskan tugas-tugas besar membangun daerah, apalagi membangun Indonesia yang sangat luas dan kompleks ini," ungkap TGB.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement