Jumat 06 Jul 2018 17:27 WIB

Halakah dan Silaturahmi Takmir Masjid Kembali Digelar

Kegaduhan politik diharapkan tidak dimulai dari masjid.

Forum Silaturahmi Takmir Masjid Jakarta (FSTMJ) kembali menggelar halakah dan silaturahmi takmir masjid se-Kota Bekasi di Masjid Nurul Iman, Kelurahan Jaka Sampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jumat (6/7).
Foto: dokpri
Forum Silaturahmi Takmir Masjid Jakarta (FSTMJ) kembali menggelar halakah dan silaturahmi takmir masjid se-Kota Bekasi di Masjid Nurul Iman, Kelurahan Jaka Sampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jumat (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Forum Silaturahmi Takmir Masjid Bekasi Raya kembali menggelar halakah dan silaturahmi takmir masjid se-Kota Bekasi. Kali ini halakah digelar di Masjid Nurul Iman, Kelurahan Jaka Sampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jumat (6/7).

Dalam Halakah kali ini sejumlah ulama terkemuka baik dari Jakarta maupun Bekasi hadir diantara KH Soleh Sofyan. KH Sibroh Malisi dan Ustadz Ahmad Muslim atau yang dikenal dengan Ustadz Peci Merah.

Dalam tausiahnya, KH Soleh Sofyan mengajak kepada para takmir masjid yang hadir dalam acara tersebut agar secara tegas menolak segala bentuk politisasi masjid dan meminta agar masjid digunaan untuk kepentingan berdakwah dan syiar Islam.

"Kita semua berharap tidak ada kegaduan politik yang dimulai dari dalam masjid, karena masjid merupakan tempat suci bagi umat Islam oleh karena itu janganlah kita gunakan masjid sebagai tempat untuk kegiatan politik praktis," katanya.

Kiai soleh pun mengaku tidak alergi berbicara masalah perpolitikan di dalam masjid. Namun, tetap harus ada adab dan aturanya diantara tetap santun, tidak menghujat apalagi memprovokasi. 

"Berbicara politik di masjid itu memang dibolehkan, yang tidak boleh itu mempolitisasi masjid, jangan jadikan masjid sebagai tempat untuk berkampanye, menghasut, mengajak para jamaahnya. Apalagi untuk menghujat sutau golongan yang tidak sesuai dengan kelompoknya," katanya.

Hal senanda juga diungkapkan oleh Kiai Sibroh Malisi, ulama yang selalu dengan gaya santainya ini meminta kepada para takmir masjid agar bener-benar memahami fungsi dan tugasnya sebagai takmir masjid.

"Jangan mau diprovokasi, jangan mau diajak-ajak yang tidak menjadi tujuan keutaman masjid, fungsi takmir ya salah satunya bagaimana kita bisa memakmurkan masjid, menjadikan masjid sebagai pembawa pesan kedamaian, dan rasa aman bagi para jamaahnya," tuturnya.

Ia pun sepakat untuk menolak segala bentuk politisasi masjid dan menyerukan agar masjid dikembalikan sesuai dengan fungsinya, sebagai tempat ibadah dan menyampaikan pesan suci agama.

"Bukan berarti urusan politik tidak boleh dibahas di masjid, pembahasan politik di masjid seharusnya menciptakan toleransi di masyarakat, bukan berisi caci maki dan hinaan yang mendangkalkan pola pikir umat Islam," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement