REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire mengatakan, Pemerintah Prancis tetap mendukung Uni Eropa untuk menerapkan kebijakan tarif impor balasan bagi Amerika Serikat (AS). Le Maire menegaskan, Uni Eropa akan menunjukkan kekuatan yang bersatu dan berdaulat untuk melawan perang dagang yang mulai dikibarkan oleh Pemerintah AS.
"Jika besok ada kenaikan tarif lagi seperti di industri mobil, kami harus bersatu untuk menunjukkan bahwa Uni Eropa berdaulat melawan perang dagang. Pertanyaannya bukan lagi apakah akan ada perang dagang, tapi perang dagang sudah dimulai," ujar Le Maire dilansir Reuters, Senin (9/7).
Le Maire juga menegaskan, Uni Eropa berencana meninjau pajak terhadap raksasa digital AS seperti Google dan Apple. Adapun raksasa digital AS ini menerapkan pajak rendah di beberapa negara Eropa.
"Kami akan membebankan pajak raksasa digital tersebut pada akhir 2018 atau paling lambat awal 2019, ini bukan hanya masalah keadilan tapi kedaulatan," kata Le Maire.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump semakin meningkatkan ketegangan dengan memberlakukan tarif impor 20 persen untuk kendaraan impor dari Uni Eropa. Diketahui, AS saat ini mengenakan tarif 2,5 persen untuk mobil penumpang yang diimpor dari Uni Eropa dan tarif 25 persen untuk truck pickup yang diimpor.
Di sisi lain, Uni Eropa memberlakukan tarif 10 persen untuk mobil AS yang diimpor. Para produsen mobil di Prancis akan terkena imbas dari tarif impor tersebut karena mereka juga memiliki pasar di AS. Adapun di sisi lain produsen mobil Prancis juga harus menghadapi persaingan ketat dengan produsen mobil dari Asia.