Rabu 11 Jul 2018 17:01 WIB

Al-Irsyad: Indonesia Butuh Penegakan Hukum

Pendidikan akan menjadi motor atau lokomotif penggeraknya.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Dr Faisol N Bin Madi berpidato di Malam Silaturrahim Idul Fitri 1439 H di Balai Pertemuan Langen Palikrama, Jakarta, Selasa (11/7) malam.
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Ketua Umum PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Dr Faisol N Bin Madi berpidato di Malam Silaturrahim Idul Fitri 1439 H di Balai Pertemuan Langen Palikrama, Jakarta, Selasa (11/7) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Al-Irsyad Al-Islamiyyah Faisol N Bin Madi mengatakan, yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah penegakan hukum yang tegas. Hukum harus berlaku untuk semua orang tanpa memandang latar belakang, artinya dalam menegakkan hukum tidak boleh tebang pilih.

"Itu yang penting sekali penegakan hukum, law enforcement ini harus ditegakkan," kata Faisol di sela-sela kegiatan Malam Silaturrahim Idul Fitri 1439 H Al-Irsyad Al-Islamiyyah di Balai Pertemuan Langen Palikrama, Jakarta, Selasa malam (11/7).

Ia menjelaskan, selain penegakan hukum, Indonesia saat ini membutuhkan pemerataan ekonomi. Sebab keadilan hukum dan ekonomi sangat menentukan stabilitas sebuah negara. Jangan hanya orang kaya saja yang mendapatkan perhatian dan prioritas. Orang-orang kelas menengah kebawah pun harus diberi kesempatan untuk mengembangkan usaha-usaha mereka.

Ia menyampaikan, Al-Irsyad Al-Islamiyyah juga sedang bergerak di bidang sosial ekonomi walaupun konsentrasi Al-Irsyad Al-Islamiyyah ke bidang pendidikan. Pendidikan akan menjadi motor atau lokomotif penggeraknya, nanti yang lainnya akan mengikuti.

Faisol mengungkapkan, Al-Irsyad Al-Islamiyyah memandang kondisi bangsa ini memang masih ada kekurangan tetapi harus disyukuri apa yang ada sekarang. Terkait kondisi ekonomi memang secara global pun kondisi ekonomi sedang tidak stabil.

"Kita akan mendukung stabilitas pemerintahan, siapapun pemerintahannya partai apapun, kita tidak akan terlibat dalam politik praktis, kita ormas bukan orpol (organisasi politik)," ujarnya.

Ia menyampaikan, Al-Irsyad Al-Islamiyyah juga berpandangan perjalanan bangsa ini memang naik dan turun tapi hal ini biasa terjadi. Tidak hanya Indonesia, negara lain pun sama menghadapi hambatannya masing-masing. Apalagi sekarang Indonesia terkena dampak perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Secara ekonomi tentu Indonesia akan terganggu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement