REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Manajemen PSMS Medan resmi memberhentikan Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih kepala menyusul hasil buruk yang diraih klub tersebut hingga pekan ke-15 Liga 1 Indonesia. Sekretaris PSMS Julius Raja mengatakan, manajemen telah melakukan evaluasi capaian PSMS dan berdasarkan rapat diputuskan memecat Djadjang sebagai pelatih.
"Iya resmi diberhentikan. Itu hasil rapat pengurus tadi siang. Secara lisan dan tertulis juga sudah disampaikan kepada Djanur (panggilan Djadjang Nurdjaman) terkait pemberhentian tersebut," kata Julius, Jumat (13/7).
Saat ini, PSMS Medan masih bertengger di peringkat ke-18 atau dasar klasemen sementara Liga 1 dengan mengemas 15 poin, hasil dari 15 laga yang telah dijalani. PSMS praktis hanya menang 5 laga dan 10 kali menelan kekalahan. PSMS juga telah kebobolan 28 gol dan hanya memasukkan 17 gol ke gawang lawan.
Lebih lanjut, Julius mengatakan, manajemen akan mencari pelatih baru pengganti Djanur yang diperkirakan dalam beberapa hari ke depan akan sampai di Medan. Namun ia masih merahasiakan siapa sosok pengganti Djanur. "Dua atau tiga hari ini kemungkinan dia sampai. Sabar saja, nanti akan kami kabari. Tidak enak kalau sekarang dikasih tahu siapa orangnya, tahu-tahu nggak jadi. Sabar dulu ya," jelasnya.
Selain memberhentikan Djanur, manajemen juga melakukan evaluasi terhadap sejumlah pemain yang selama ini dinilai tidak memberikan kontribusi bagi kemajuan tim dalam menjalani Liga 1. "Ada sejumlah nama yang dievaluasi dan pemain baru juga akan datang. Manajemen mengucapkan terima kasih kepada Djadjang Nurdjaman yang selama ini telah memberikan dedikasinya kepada PSMS."