REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono, mengatakan pihaknya bersama PAN dan PKS telah sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2019. Kesepakatan itu diambil setelah pertemuan antara ketiga parpol di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (14/7) siang.
"Benar tadi ada pertemuan antara Gerindra, PKS dan PAN, di Kertanegara," ujar Ferry ketika dikonfirmasi wartawan, Sabtu sore.
Dia melanjutkan, dalam pertemuan tersebut diputuskan tentang kesepakatan untuk membentuk koalisi antara Gerindra, PKS dan PAN. "Kami juga sepakat untuk mendukung Pak Prabowo menjadi capres di Pemilu 2019," tegasnya.
Sementara itu, untuk cawapres Prabowo, akan dibahas dalam pertemuan selanjutnya. "Sudah sepakat akan dibahas dalam pertemuan selanjutnya," tambah dia.
Sebagaimana diketahui, Presiden PKS, Sohibul Iman, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, serta Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais hadir dalam pertemuan di Kertanegara pada Sabtu siang. Ketiganya menyatakan dukungannya kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto maju sebagai capres Pemilu 2019.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, partainya dan Partai Gerindra tengah membahas kriteria yang tepat untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres. Menurutnya, latar belakang yang melekat pada diri Prabowo, tentu menjadi landasan untuk menemukan sosok berbeda yang mampu memperluas ceruk dukungan.
"Prabowo suka dengan sembilan nama yang kita ajukan. Tapi salah satu pertimbangannya, Prabowo berasal dari Jawa mungkin perlunya luar Jawa. Prabowo itu militer mungkin perlunya ulama, nah itu yang sedang dibahas," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (12/7).
Tak hanya itu, Mardani melanjutkan, kriteria sosok yang muda juga sedang dalam pembahasan untuk dijadikan sebagak cawapres Prabowo. Sebab, dia mengakui, basis pemilih dari kalangan milenial ternyata tinggi dan perlu diperhitungkan.
"Karena itu, dari sembilan nama itu mungkin ada yang muda atau ada yang mewakili anak muda. Preferensinya nanti akan ditentukan dengan paradigma kita ingin menang. Karena ingin menang maka dipilihnya yang terbaik," katanya.