Selasa 17 Jul 2018 02:27 WIB

Sekolah Penerbangan Saudi akan Latih Perempuan Pertama

Akademi Penerbangan Oxford di Arab Saudi menerima ratusan pendaftar perempuan.

Salah satu pesawat milik maskapai Saudi Airlines.
Foto: AFP
Salah satu pesawat milik maskapai Saudi Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMMAM -- Sekolah penerbangan di Arab Saudi membuka pintu bagi perempuan untuk menjadi pilot. Akademi Penerbangan Oxford, lembaga pelatihan dan pembibitan awak, menyatakan menerima ratusan pendaftaran dari perempuan, yang akan memulai pelatihan mereka pada September tahun ini di kota Dammam, Saudi timur.

"Orang biasanya harus ke luar negeri (untuk belajar penerbangan), yang lebih sulit bagi perempuan jika dibandingkan dengan pria," kata salah satu perempuan yang mendaftar, Dalal Yashar, dikutip dari Reuters, Senin (16/7).

"Kami tidak lagi hidup pada masa perempuan hanya diizinkan bekerja di bidang terbatas. Semua bidang pekerjaan kini terbuka bagi perempuan. Jika Anda punya kemauan, Anda juga akan mempunyai kemampuan," kata perempuan yang mengaku ingin menjadi pilot sipil ini.

Akademi Penerbangan Oxford adalah bagian dari proyek senilai 300 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,3 triliun, yang mencakup pendirian sebuah sekolah teknik untuk perbaikan pesawat dan sebuah pusat internasional bagi simulator penerbangan di bandar udara.

Para murid baru akan menjalani pelatihan akademik dan praktik selama tiga tahun, kata direktur pelaksana lembaga tersebut, Othman al-Moutairy.

Terbukanya pintu untuk perempuan Saudi untuk menjadi pilot menyusul dicabutnya larangan mengemudi bagi perempuan di Arab Saudi pada bulan lalu. Kebijakan ini adalah bagian dari perubahan, yang diprakarsai Putra Mahkota Mohammad bin Salman dengan tujuan mengubah ekonomi dan membuka kebebasan di kalangan masyarakat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement