Selasa 17 Jul 2018 18:46 WIB

Ini Alasan Sejumlah Menteri dari PDIP Ikut Nyaleg

Puan memiliki massa yang besar di dapilnya.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Pendaftan Caleg Pemilu. Ketua KPU Arief Budiman (kanan) menerima berkas dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di KPU, Jakarta, Selasa (17/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Pendaftan Caleg Pemilu. Ketua KPU Arief Budiman (kanan) menerima berkas dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di KPU, Jakarta, Selasa (17/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Nama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani ikut sebagai calon anggota legislatif yang didaftarkan PDIP dalam Pemilu 2019 mendatang. Puan yang merupakan Ketua DPP PDIP nonaktif itu juga sudah didaftarkan namanya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Eriko Sutarduga menyebut Puan memiliki suara besar di daerah pemilihannya di Solo, Jawa Tengah. Karena itu, PDIP kembali memasukan nama Puan sebagai daftar caleg PDIP.

"Kalau saya tidak salah hampir 400.000 angkanya, Alangkah sayangnya suara seperti itu, itu kan tidak bisa dipungkiri itu memilih Mbak Puan, memilih PDIP dan Mbak Puan. Kan sayang kalau beliau tidak maju terus kemudian kita kehilangan suara yang sedemikian besar," ujar Eriko di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/7)

Lagipula kata Eriko, tidak masalah jika Puan kembali mendaftar caleg meskipun kini masih berstatus sebagai menteri di Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK, sepanjang tidak menggangu kinerjanya di Kementerian.

Hal ini juga kata Eriko, berlaku bagi menteri-menteri lain dari PDIP yang juga mendaftar sebagai caleg. Eriko mengatakan, partainya memberikan kesempatan jika ingin maju sebagai caleg, apalagi mereka yang memiliki suara pemilih besar di daerah pemilihannya sebelum menjadi menteri.

"Tapi kan tergantung ke beliau semua apakah akan maju. Tidak bisa juga kita memaksakan beliau akan maju semuanya. Tapi kami melihat memang kecenderungan dari partai sangat menginginkan untuk para menteri kita untuk maju. Karena suara mereka kan sangat berharga," ujarnya.

Selain itu, anggota Komisi VI DPR itu mengungkap, tidak ada jaminan suara bagi pemilih tersebut untuk beralih ke calon lain.

"Kan kita tidak bisa menjamin itu. Mereka kan mencoblos nama-nama itu pada saat pemilu yang lalu. Yang penting bahwa aturannya jelas pada saat beliau-beliau mengambil kampanye beliau beliau harus cuti. Itu saja yang harus kita atur, jangan sampai kerjaannya sendiri tidak terganggu," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Andreas Pareira, mengatakan ada dua nama menteri kabinet Presiden Joko Widodo yang maju sebagai caleg dari PDIP. Selain itu, ada sejumlah figur terkenal lain yang juga mendaftar caleg dari PDIP.

"Dari eksekutif, yang maju menjadi caleg itu ada Mbak Puan Maharani dan Pak Yasonna Laoly," ungkap Andreas kepada wartawan saat mendaftarkan caleg DPR PDIP di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/7).

Sementara Menteri dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung yang juga merupakan kader PDIP tidak akan maju sebagai caleg.

Jumlah seluruh caleg yang didaftarkan oleh PDIP dalam sistem informasi pencalonan (SILON) KPU sebanyak 498 orang dari 80 dapil di seluruh Indonesia. PDIP merupakan parpol keempat yang mendaftarkan caleg DPR ke KPU. Sebelumnya sudah ada Partai NesDem, PSI, Partai Perindo yang mendaftarkan caleg DPR ke KPU.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement