Kamis 19 Jul 2018 01:12 WIB

Penggeledahan Densus di Yogya Temukan CD dan Buku

Sesekali masyarakat melihat tamu datang pergi ke rumah terduga teroris.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Densus 88 melakukan penggeledahan di salah satu tempat usaha di Pogung Dalangan, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Rabu(18/7) malam. Penggeledahan dilakukan usai melakukan penangkapan terduga teroris pada Rabu (18/7) sore.

Ketua RT 12, RW 50, Pogung Dalangan, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Sulistiono, membenarkan penggeledahan tersebut. Bahkan, ia turut diminta mendampingi penggeledahan.

"Kurang lebihnya tadi jam 18.10, begitu saya datang di lokasi saya diizinkan mendampingi petugas Densus untuk masuk melakukan penggeledahan," kata Sulistiono kepada awak media, Rabu (18/7) malam.

Ada belasan petugas Densus 88 saat itu. Dalam rumah berlantai dua yang di depannya terdapat logo Waroeng Kampung Prasmanan tersebut, tidak ditemukan apa-apa di lantai satu.

Sedangkan, lanjut Sulistiono di lantai dua petugas menemukan satu kamera digital, beberapa keping CD dan buku-buku bertemakan Islam. Ia menuturkan, buku-buku itu turut dijadikan petugas sebagai barang bukti. "Sebelum dibawa ditaruh di bawah, difoto-foto sebagai barang bukti, lalu dibawa," ujar Sulistiono.

Ia mengatakan, dalam penggeledahan yang berlangsung mulai 18.10 hingga 18.45 itu, rumah sudah dalam posisi kosong. Bangunan itu sendiri merupakan milik Ibu Tuti, yang sampai 2016 masih merupakan warung makan aktif.

Namun, usai renovasi yang dilakukan pada awal 2017 dan selesai pada akhir 2017, warung makan itu belum pernah sekalipun dibuka. Tapi, ia membenarkan kalau tetap ada aktivitas di dalam rumah dua tingkat tersebut.

"Justru bersembunyi itulah, jadi warga sekitar tidak ada yang tahu, cuma ada pertanyaan-pertanyaan kok nggak buka-buka," kata Sulistiono.

Walau sesekali, masyarakat kerap melihat orang-orang yang datang dan pergi. Termasuk, untuk membeli pulsa ke konter milik warga bernama Pak Pras, yang berjarak beberapa rumah di kiri rumah tersebut.

Namun, ia membenarkan penghuni merupakan pria bernama Ismail, yang namanya disebut-sebut sebagai terduga teroris yang baru saja ditangkap Densus 88 Rabu (18/7 sore. Penangkapan selang beberapa jam sebelum penggeledahan.

Sulistiono mengungkapkan, lokasi itu sebenarnya merupakan tanah kas yang disewakan pihak kelurahan, dan bangunannya milik Ismail tersebut. Tapi, walau pernah buka selama dua tahunan, warung itu belum buka usai renovasi.

Bahkan, Sulistiono mengaku belum pernah bertatap muka langsung dengan sosok Ismail tersebut. Selama ini, setiap menagih iuran sekalipun, Sulistiono lebih sering bertemu pegawai-pegawai dan bukan Ismail langsung.

"Tapi tadi tidak ada orang sama sekali, (senjata-senjata) tidak ada, yang ada tadi alat-alat kunci-kunci, peralatan, obeng, yang diabwa cuma kamera, buku-buku, itu kamerapun mati posisinya, tidak bisa dihidupkan," ujar Sulis.

Selama penggeledahan, pria berusia 54 tahun yang sudah empat tahun menjabat sebagai Ketua RT itu, tidak diperkenankan mengmabil gambar. Menurut Sulis, walau sedikit, semua barang bukti dibawa menggunakan plastik berukuran besar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement