REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persija Jakarta meraih hasil negatif dalam empat pertandingan terakhir Liga 1. Macan Kemayoran hanya meraih dua hasil imbang dan dua kali tumbang. Terbaru, Persija dibekap Bali United 0-1 di Bantul.
Rapor tersebut tak luput dari pantauan manajemen Persija. Direktur Utama Persija, I Gede Widiade mengaku kurang puas menyaksikan lima laga terakhir Persija. Ia meyakinkan selalu adaevaluasi terhadap hasil yang dipetik tim asuhan Stefano Cugurra.
"Tapi setiap evaluasi selalu ada aturannya dan setiap kemenangan ada penilaiannya," tegas Direktur Utama Persija, I Gede Widiade saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (18/7).
Ia mengungkap pengaruh lain dari inkonsistensi penampilan Persija, yakni permasalahan homebase yang selalu berpindah tempat. Setelah tak bisa menjadikan Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Stadion Patriot sebagai markas karena digunakan untuk Asian Games 2018, Persija terpaksa harus menggunakan Stadion Sultan Agung di Bantul.
"Ya, faktor itu sangat berpengaruh terhadap penampilan tim. Bukan hanya fisik pemain tapi juga berpengaruh kepada mentalitas dan keuangan. Itu menyerang ketiganya," kata Gede.
Perjalanan melelahkan sudah menanti Persija. Macan Kemayoran akan bertandang ke markas Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Kutai Kartanegara pada Sabtu (21/7). Setelah itu, Marko Simic cs bakal kembali ke Bantul melawan Bhayangkara pada Jumat (27/7), sebelum bertolak ke Malang menghadapi Arema pada 5 Agustus mendatang.
Di sisi lain, jelang dibukanya bursa transfer musim ini Gede mengaku telah mempersiapkan segalanya untuk mendatangkan para pemain yang dibutuhkan oleh pelatih. "Kami tengah bergerak untuk mendatangkan pemain-pemain terbaik demi menambah kekuatan tim. Siapa yang akan didatangkan? Teco lebih memilih sektor belakang," ungkapnya.