Jumat 20 Jul 2018 11:21 WIB

Ini Amalan Paling Utama di Hari Jumat

Jangan putus baca shalawat.

Syekh Muhammad bersama para siswa SMA Bosowa Bina Insani (BBI) Bogor.
Foto: Dok SBBI
Syekh Muhammad bersama para siswa SMA Bosowa Bina Insani (BBI) Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Hari Jumat merupakan hari paling mulia. Hari Jumat digelari sayyidul ayyam (penghulunya hari-hari dalam seminggu).

Islam sangat memperhatikan keutamaan hari Jumat. Rasulullah mengajarkan umatnya agar memaksimalkan hari Jumat, yang dimulai sejak Kamis malam waktu Maghrib sampai Jumat malam waktu Maghrib.

Lalu, amalan apakah yang terbaik dilakukan pada hari Jumat tersebut? Menurut Syekh Muhammad Jabeer, baca shalawat.

“Sesungguhnya hari yang paling afdhal adalah hari Jumat. Dan amalan yang paling afdhal dibaca pada hari Jumat, sejak Kamis Maghrib sampai Jumat Maghrib adalah membaca shalawat,” kata Syekh Muhammad Jabeer saat mengisi acara halal bihalal SMA Bosowa Bina Insani di kampus Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/7).

Karena itu, kata hafizh dan imam asal Madinah itu, selayaknya umat Islam memperbanyak shalawat pada hari Jumat. “Jangan putus membaca shalawat. Di  mana saja. Di masjid, di rumah, di kendaraan, di kantor, pendek kata di mana pun berada,” tuturnya.

photo
Syekh Muhammad bersama para guru SMA Bosowa Bina Insani dan pengurus PABBI SMA BBI.

Acara halal bihalal tersebut diinisiasi oleh Parents Association Bosowa Bina Insani (PABBI) SMA BBI. “Halal bihalal kali ini mengusung tema ‘Makna Cinta Dalam Bingkas Ridho Ilahi’. Kami mengundang nara sumber, imam dan da’i asal Madinah, Syekh Muhammad Jabeer. Semoga apa yang beliau sampaikan menjadi bekal bagi anak-anak kita, para siswa SMA BBI agar menjadi orang-orang yang bertakwa,” kata Ketua PABBI SMA BBI, Nevita.

Kepala SMA Bosowa Bina Insani, Dedi Supriyadi mengapresiasi acara halal bihalal tersebut. “Kita awali kegiatan belajar-mengajar setelah libur Ramadhan dan Idul Fitri dengan halal bihalal. Insya Allah ini menjadi sesuatu yang baik. Kalau sesuatu dimulai dengan niat yang baik dan cara yang baik, insya Allah hasilnya pun baik,” ujar Dedi Supriyadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement