REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan antara Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan belum membahas soal koalisi antara kedua partai. Pada malam ini, keduanya menggelar pertemuan di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta.
"Yang kami bahas soal politik kebangsaan. Tentang situasi terkini," ujar Zulkifli Hasan.
Tidak banyak yang disampaikan Zulkifli Hasan soal pertemuannya dengan SBY yang berlangsung sekitar satu setengah jam itu. Zulkifli mengatakan PAN menyepakati untuk membangun komunikasi lebih intensif dengan Demokrat ke depan. Sementara itu SBY mengatakan yang terpenting dalam membangun sebuah koalisi adalah menyamakan visi dan misi lebih dulu.
"Kalau diizinkan membangun koalisi, yang paling penting adalah merumuskan visi-misi yang akan ditawarkan, sehingga rakyat bisa menilai apakah klop sesuai harapan mereka," ujar SBY di kediamannya.
SBY mengatakan dalam pertemuan tersebut keduanya menyepakati beberapa hal. Pertama, keduanya berupaya menyamakan persepsi untuk sama-sama memikirkan bagaimana pemerintahan Indonesia lima tahun mendatang. Selain itu keduanya juga sepakat untuk mengintensitaskan pertemuan hingga 10 Agustus 2018 mendatang.
"Jangan lupa bahwa kalau kami diizinkan oleh Allah membangun koalisi maka yang paling penting adalah merumuskan visi misi dan solusi, baca kebijakan yang akan ditawarkan oleh pasangan capres dan cawapres yang kami usung agar oleh rakyat bisa dinilai apakah visi misi tersebut sesuai dengan harapan mereka," kata SBY.
Ia pun optimistis, kebijakan yang ditawarkan klop dengan harapan masyarakat.
SBY juga mengakui bahwa dalam pertemuannya dengan Zulkifli Hasan malam ini sama sekali tidak membahas siapa calon wakil presiden yang diusung.
"Superstar dalam pilpres ya capres, bukan yang lain. Sehingga akan enak kita mendengar apa yang diinginkan oleh cawapres," katanya.